Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Laut Kembali Sunyi (Bagian 26)

26 Juli 2016   10:07 Diperbarui: 26 Juli 2016   10:17 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Papaku sakit di rumah sakit. Aku tidak tega untuk meninggalkannya. Oh iya, ngomong-ngomong bagaimana bekerja di kantor papamu?”

Taufan mendengus. “Benar-benar bukan duniaku. Aku seperti terpenjara! Tidak bisa berbuat sesuatu seperti apa yang dikatakan kata hatiku!” Baruna tertawa. “Aku bekerja di sana karena mengikuti anjuranmu dan mencoba untuk berdamai dengan Papa, demi Mama. Tapi sungguh! Aku tidak mau berada di sana! Itu membuatku tidak bisa berpikir dan berkarya!”

Baruna menghela nafasnya. “Kalau begitu, kamu bisa gila di sana!”

“Yah! Baru seminggu aku sudah merasa mulai gila!”

“Kenapa tidak mencoba memberi pengertian pada papamu!”

“Kamu seperti tidak mengenal papaku, Bar! Dia tidak mau tahu! Apa yang diinginkannya harus selalu dilaksanakan! Oleh siapa pun!”

“Kalau dengan kata-kata dia tidak percaya maka kamu harus memberinya bukti!”

“Bukti apa?”

“Kalau kamu bisa hidup dan bahagia tanpa harus menjadi seorang pekerja kantor atau menjadi pengusaha seperti papamu!” Taufan terdiam. “Hidup tidak harus mengandalkan selembar ijazah. Tapi seperti kata pepatah, dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan!”

 “Yah, aku harus membuktikannya pada Papa!” ujar Taufan.            

Keduanya kemudian duduk terdiam di atas pasir pantai sambil menatap tenggelamnya matahari. Sinar jingga nampak berpendar di cakrawala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun