Mohon tunggu...
Eka D. Nuranggraini
Eka D. Nuranggraini Mohon Tunggu... -

membaca hidup

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gurat Senja Merah (Bagian 20)

18 Maret 2016   12:19 Diperbarui: 18 Maret 2016   12:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Hati Bimo memang hanya untuk satu orang, yaitu kamu, Rani!” timpal Riena.

            “Kamu ngomong apa sih, Rien!”

            “Ya memang Bimo itu suka sama kamu, Ran, dari dulu sampai sekarang. Buktinya semalam Bimo kesini.”

            “Jangan berpikiran terlalu jauh. Dia mungkin hanya menjengukku saja, sama seperti kalian sekarang ini.”

            “Tapi, kenapa harus malam-malam?”

            “Yaaa...mungkin dia bisanya malam hari, siangnya kan kerja.”

            Sesaat ketiga perempuan itu terdiam.

            “Aku tahu Ran, waktu SMP dulu Bimo sudah menyukai kamu, dan kamu juga dulu pernah menyukai dia, kan? Ya, walaupun tidak pernah saling menungkapkan dan pacaran,” kata Asti kembali membuka pembicaraan.

“Itu kan, cuma cinta monyet, As! Cinta anak-anak. Tidak serius!”

            “Tapi, Bimo serius lho Ran!” kata Asti sambil mengambil makanan kecil dipiring.

            “Sudah..sudah...jangan mengungkit masa yang sudah lewat. Nanti kedengaran Bu Said, bisa-bisa kalian diinterogasi sama beliau kalau ketahuan membicarakan anak laki-laki kesayangannnya itu,” kata Riena, yang kemudian disambut tawa Asti dan Khaerani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun