“Semalam Bimo datang, niatnya mau jenguk kamu, tapi kamunya sudah tidur.”
“Bimo?” Khaerani mengernyitkan dahinya.
“Iya. Semalam akhirnya ngobrol sama Mas Pram. Ya sudah, aku pergi dulu.” Pram kemudian masuk kembali yang kemudian langsung pergi ke BPP lagi.
Tidak hanya Khaerani, Asti dan Riena pun terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya dari Pram.
“Aku tidak salah dengar kan, Ran. Baru saja Mas Pram menyebut nama Bimo?” kata Riena. “Wah, bakal ada cerita apa lagi nih?”
“Cerita apa memangnya!” jawab Khaerani.
“Bimo, Bagas!” gumam Riena.
“Jangan ngawur kamu Rien!” kata Khaerani.
“Jadi! Bimo masih suka sama kamu Ran!” Asti menatap Khaerani.
“Kenapa kamu melihatku seperti itu As?”
Riena tertawa. “Benar-benar cinta abadi! Cinta monyet yang tidak pernah pudar dilekang waktu!” kata Asti.