Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Horor

Hantu Perawat Belanda di Duch van Ziekenhuis

17 Mei 2024   21:17 Diperbarui: 17 Mei 2024   21:19 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto hantu. (Foto Urbanasia)

Setelah berdoa seperti biasa, wanita muda berambut emas itu pun pamit undur. Dikecupnya kening adik misannya itu sebagai tanda pisah.

“Hm, sampaikan salamku untuk Papi-Mami kamu kalau datang menjengukmu sore nanti.”

“Tentu. Terima kasih banyak, Eva. ”

“Bye.”

“Bye!”

Rumah sakit Dutch van Ziekenhuis masih menyeruakkan atmosfer yang sama ketika gadis berambut emas itu melangkah pulang. Genangan bau alkohol dan formalin menusuk hidung, keluar dari ruang-ruang pesakitan. Iklim koridor pun tak jauh berbeda. Lalu-lalang manusia yang dihikmahi sakit oleh Sang Khalik merupakan bagian dari karunia alam. Keterbatasan yang merupakan limit margin atas keegosentrisan kuasa anak-anak manusia!

***

Gadis berkerudung putih itu muncul seperti biasa. Sepasang mata birunya menatap lunak, seperti serum yang mengeradiksi jutaan virus tifus di ususnya. Seperti halnya Jeanette, gadis itu memang sebaik bidadari. Disyukurinya rahmat Ilahi, menghadirkan dua sosok serupa malaikat berhati putih.

“Hai….”

Gadis itu duduk takzim seperti biasa setelah menyapa. Mengukur tensi suhu badan Joan di dahi dengan telapak tangannya yang dingin. Menyentuh pipinya yang tirus kemudian.

“Sudah mendingan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun