“Ya.”
“Tidak ada suster di sini yang bernama begitu.”
“Tidak mungkin. Sudah enam hari dia menemani saya di bangsal, Suster!”
“Apa saya perlu mengobrak-abrik semua isi lemari arsip yang ada di rumah sakit ini?!”
“Tapi….”
“Sudahlah. Biasanya gejala tifus dengan komplikasi demam tinggi memang selalu bikin orang berhalusinasi!”
“Saya tidak bohong Suster!”
“Saya tidak bilang kamu bohong!”
Joan kecewa. Menjelang sehari kepulangannya, Caroline Nathaniel Verbruggen tidak datang menjenguknya lagi. Semalam ia tidak datang. Sampai fajar pun ia menunggu, namun suster muda itu tetap tidak muncul.
Sekarang ia mencak-mencak di kantor administrasi rumah sakit. Bersitegang dengan salah satu suster pengurus administrasi di rumah sakit. Membongkar semua arsip nama para perawat dan dokter. Tapi nama Caroline Nathaniel Verbruggen tetap tidak ada.
“Sudahlah, Joan. Papi-Mami kamu sudah lama menunggu di ruang tunggu. Sekarang kita pulang.”