"Kita tunggu sampai Bao Ling datang membawa bala bantuan!"
Fa Mulan memejamkan mata.
Disesalinya Yao yang turun dari bukit fajar tadi. Prajurit Madya berbadan kekar itu memang tidak dapat menahan emosi dirinya. Tanpa sepengetahuannya, bersama beberapa ratus prajurit tangguh, ia turun dari bukit. Menghadang pergerakan pasukan pemberontak Han. Semalam Fa Mulan memang bertengkar dengan Yao.
Yao menilai Fa Mulan terlalu lamban bergerak sehingga musuh dapat kembali menghimpun kekuatan. Ketika mereka masih memiliki banyak persediaan dinamit, Fa Mulan tidak bertindak tangkas mengejar pasukan pemberontak Han yang mundur beberapa mil dari perbatasan Tung Shao. Fa Mulan menolak menekan musuh karena sama sekali belum tahu seberapa besar sebenarnya kekuatan musuh. Shan-Yu mundur dari perbatasan bukan karena sudah melemah. Mungkin saja itu taktik untuk menjebak prajurit-prajurit Yuan yang turun bukit mengejar dan menyusul mereka. Apalagi pihak Yuan tidak memiliki data intelijen yang akurat. Data-data intelijen yang lama bisa saja invalid. Aktualisasi di lapangan memang berbeda dengan di atas kertas!
Karena inakurasitas data intelijen Yuan itu pulalah sehingga Shang Weng terluka parah. Sewaktu mereka membombardir pihak musuh dengan dinamit, beberapa data intelijen menyebutkan kalau Shan-Yu sudah kewalahan dan mundur dari zona tempur.
Berbekal dari data itu juga maka Shang Weng turun bukit, bermaksud mengambil alih kembali kantong-kantong yang pernah diduduki musuh. Tujuannya adalah untuk membebaskan rakyat dari kekangan musuh, juga agar dusun-dusun yang dulu dikuasai Shan-Yu itu dapat dijadikan lumbung logistik untuk para prajurit Yuan.
Namun pada kenyataannya, praduga itu meleset. Bahkan tindakan Shang Weng yang turun bukit nyaris menghilangkan nyawanya sendiri. Di bawah bukit, pasukan pemberontak Han sama sekali belum mundur. Pasukan pemberontak Han lalu mengurung Shang Weng dan prajurit-prajuritnya. Mereka akhirnya terjebak di dalam pertempuran-pertempuran dusun, yang pada akhirnya banyak menelan korban dari pihak Yuan.
"Yao keras kepala!" sembur Fa Mulan gusar. Dielus-elusnya kembali gagang Mushu-nya seperti kebiasaannya jika tengah resah.
"Bantuan dari pusat belum datang!" Chien Po turut gusar. "Itu yang bikin kita mati di sini!"
"Betul! Jenderal Gau Ming terlalu lamban!"
"Jenderal Gau Ming terlalu menganggap remeh sebuah masalah."