Tak hanya itu, aksi teror terus dilakukan oleh sejumlah daerah di Indonesi terutama di beberapa. Hal itu berdampak pada, kementerian Luar Negeri USA melarang warganya berkunjung ke Indonesia, atas mengantisipasi berbagai insiden gangguan Kambtimas di Indonesia.[19]
Pemerintah Amerika Serikat mengimbau warganya tak berpegian ke Indonesia karena risiko penularan Covid 19 yang dinilai tinggi, acaman terorisme, hingga kerusuhan di sejumlah daerah terutama Papua dan Sulawasi tengah,”tulis Media CNN Indonesia yang diterbitkan pada minggu 13 Juni 2021.[20]
Imbauan bersifat larangan itu dikeluarkan pasca pemboman di Makasar pada Maret 2021 kemarin, dan rencana akso teror yang bakal di lakukan oleh 13 orang jaringan Teroris di Merauke Papua, dan pernyataan Perang yang disampaikan oleh Kelompok tentara Pembesan Papua Merdeka (KBB) baru – baru ini kepada pihak keamanan TNI/Polri.
Pihak KKB merespon pernyatan negara, Menteri Kordinat Politik, Hukum dan keamanan, Mahfud MD menetapkan mereka sebagai kelompok Teroris di Indonesia, di Provinsi Papua (Papua Barat). Penetapan itu, membuat berbagai pihak ditanah Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat melakukan aksi – aksi menolak penetapan KKB sebagai teroris.[21]
Ratusan mahsiswa Universitas Papua menggelar aksi di depan Gerbang Kampus Unipa, menolak pelabelan KKB Papua sebagai Teroris yang disematkan oleh Negara melalui Menkopolhukam. Aksi mereka mendapat respon pengamanan dari aparat Kepolisian Polda Papua Barat. Ratusan pendemo diamankan ke Mako Brimob Polda Papua Barat dengan alasan gangguan kamtibmas dan protokol kesehatan Covid 19,” sebagaimana diutarakan dalam media Papua Baratnews.co terbitan 25 Mei 2021.
Belum ditambah lagi dengan berbagai masalah – masalah sosial lainnya, seperti wabah Covid 19, demoralitas, munculnya prostitusi, kaum LGBT dan praktik – praktik perkawinan sesama Jenis, angka putus sekolah yang tinggi, Pengangguran, dan masalah sosial sosial lainnya.