“cklekk” suara pintu kamar ku dibuka.
“Mama. Nan... Sam?” jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya “Ngapain lo kerumah gue? Nyelonong langsung masuk kamar gue lagi” aku berjalan mendekati pintu kamar ku. “pergi lo”
“gue mau minta maaf sama lo” genggaman ini. Gue kangen.
“mama! Tolong Nanda. Ada maling didepan kamar Nanda” ku tepiskan genggaman tangan Sam
“ apaan sih? Pagi-pagi udah teriak-teriak. Cuma Sam ini” mama seperti tak peduli ada cowok yang masuk kerumah
Aku mengerenyitkan jidatku. Sam? Kok mama bisa tau nama cowok brengsek ini adalah Sam. Haduuhh kepalaku terasa pusing
“kamu kenapa Nan? Pusing ya? ayok istirahat lagi” Sam berniat mengajakku kembali ketempat tidur.
“nggak. Lo gak boleh masuk kamar gue. Gue bisa istirahat sambil duduk di sofa”
Akupun berjalan menuju sofa ruang tamu. Tak begitu jauh dari depan kamarku. Kami duduk berhadapan. Tak ada suara apapun, bahkan suara mamapun tak terdengar saat itu, hening.
“lo sakit apa?”tanya Sam memecah kesunyian
“sakit ati” jawab ku singkat