Mohon tunggu...
Dwi Ayu Lestari
Dwi Ayu Lestari Mohon Tunggu... profesional -

penulis amatir yang kan terus menulis.. memperbaiki kesalahan dan bercita2 menjadi penulis profesional

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesta Cinta

2 Desember 2013   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:25 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ lo ngomong apaan Sam. Masih ngigok ya?”

“ cepet Claudia!” sekarang emosi Sam yang meledak

“lo apa-apaan sih? Gak jelas banget marah-marah didepan kelas. Trus kenapa kalo emang gue bilang sama dia, kalo dia Cuma taruhan kita aja. Kan emang itu kenyataannya. Emangnya Lo udah dikasih apa sama cewek murahan ini?”

‘plakk!!’

Sam

“jaga omongan lo ya? Nanda beda sama lo. Justru lo yang murahan. Lo berniat untuk misahin gue sama Nanda trus lo bisa ngemis-ngemis cinta sama gue sama kayak yang lo lakuin selama ini”

Claudia hanya menangis. Ini masalah apaan sie? Kok gue makin gak ngerti. Trus kenapa tiba-tiba tangisan gue berhenti?

“dulu emang kita berniat buat ngejadiin Nanda sebagai bahan taruhan. Itu udah 3 bulan yang lalu Clau, lagian gue juga gak mau kan. Karena lo tau gak? Jauh sebelum saat itu gue udah jatuh cinta sama Nanda”

Claudia hanya melongo. Aku juga. What? Gue gak salah denger kan? Sam suka sama gue dari sejak lama? Serius nih? Gue udah bangun dari tidur kan? Rasanya gue mau terbang.

Aku masih tak peercaya dengan kejadian tadi. Rasanya dunia akan runtuh dikepalaku, pusing karena bahagia. Dan sekarang saat aku dihadapkan dengan kenyataan bahwa Sam juga mencintaiku sejak lama, rasanya irama lup-dup jantungku berkejaran-kejaran.

“jadi sejak kapan lo jatuh cinta sama gue?” pertanyaan basa-basiku saat kami berbaring di rumput jepang taman kota sambil menatap birunya langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun