Keterampilan berbicara yang dimaksud adalah keterampilan dalam menyampaikan maksud (ide, pikiran, gagasan, dan perasaan) kepada orang lain menggunakan bahasa lisan dengan jelas, sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain. Data mengenai peningkatan keterampilan berbicara tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Observasi berpedoman pada lembar observasi berupa panduan observasi yang berisi indikator keterampilan berbicara. Wawancara yang dilakukan yaitu antara peneliti dan guru kelas dan pertanyaan yang digunakan yaitu tentang keterampilan berbicara di Kelompok A TK Kuntum Harapan.
Media Boneka Tangan
Boneka tangan adalah salah satu media visual dengan ukuran 15 cm x 40 cm, namun biasanya tergantung pembuat terkadang ada yang lebih kecil dan ada yang lebih besar. Boneka ini terbuat dari kain flanel yang dibentuk menyerupai wajah dan bentuk tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai macam jenis sifat yang dimainkan dengan menggunakan tangan dan digerakkan menggunakan jari-jari tangan.
Â
Â
Â
- Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
- Subjek, Tempat dan Waktu Peneltian
- Subyek dalam penelitiana ini adalah sejumlah 20 anak dari kelompok A yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak Perempuan dengan rentang usia 4-5 tahun.
- Lokasi Penelitian di lakukan di TK Kuntum Harapan, Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Pemilihan tempat ini sebagai lokasi penelitian atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
- Peneliti sebagai guru di TK Kuntum Harapan   Â
- Peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa untuk berbicara
- Peneliti ingin mencari alternatif metode pengembangan kognitif dalam berbicara tentang cerita Kelinci mencuri wortel yang lebih menyenangkan.
- Peneliti sendiri ingin meningkatkan pemahaman siswa dalam berbicara.
- Waktu penelitian dilaksanakan pada semester dua tahun pelajaran 2020-2021. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada awal bulan Mei 2021 dengan pelaksanaannya terdiri dari dua siklus, yaitu:
Tabel 3. 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
- No
- Tanggal
- Siklus
- Waktu
- Pengamat
- 1
- 3 s/d 4 Mei 2021
- I
- 07.30 -- 10.00
- Iwan Tri Wahyuni, S.Pd
- 2
- 20 s/d 22 Mei 2021
- II
- 07.30 -- 10.00
- Iwan Tri Wahyuni, S.Pd
Â
- Deskripsi Rencana Tiap Siklus
- Sesuai dengan prosedur penelitian yang dilakukan dengan bersiklus, maka jika siklus yang di lakukan pertama belum berhasil, di lakukan siklus kedua dan berlanjut ke siklus berikutnya sampai berhasil. Menurut (Arikunto, 2008:16) ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi.
Gambar 3.1 : Â Siklus Penelitian Tindakan Kelas ( Arikunto, 2008 )
Â
- Perencanaan (Planning) :
- Penerapan model pembelajaran kelompok dengan sudut pengaman yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran meningkatkan kemampuan berbicara dalam mengemukakan pendapat anak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai melalui rancangan kegiatan penelitian berupa:
- Membuat perangkat pembelajaran (RKM, RKH, Lembar Observasi).
- Mempersiapkan fasilitas dan sarana pembelajaran berupa boneka tangan dan panggung boneka mini
- Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data (kamera, lembar observasi)
- Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan berupa simulasi mengajar.
- Pengembangan instrument untuk mengukur keberhasilan tindakan (lembar observasi).
- Pelaksanaan (Action)
- Pelaksanaan merupakan penerapan metode yang dipilih dalam kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak dalam mengemukakan pendapat melalui rancangan kegiatan sebagai berikut :
- Melakukan penjaringan data awal di lokasi penelitian, seperti karakteristik anak, guru, materi, metode, media dan sebagainya.
- Memilih metode pengumpulan data yang tepat yaitu metode observasi.
- Hasil studi awal dianalisis, untuk membuat rencana tindakan selanjutnya.
- Pengamatan (Observing)
- Mengamati merupakan proses pengamatan dan penelitian pada kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode yang dipilih untuk membantu anak meningkatkan kemampuan belajarnya melalui rancangan kegiatan sebagai berikut:
- Pelaksanaan tindakan di kelas.
- Perlu pengamat yaitu teman sejawat.
- Pada saat yang sama dilakukan observasi dan interpretasi. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mendengarkan, melihat, mencatat, merekam, dan sebagainya.
- Refleksi (Reflecting)
- Mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan penerapan metode yang dipilih dalam kegiatan untuk meningkatkan kemampuan belajar anak melalui rancangan kegiatan sebagai berikut :
- Menjawab penyebab kondisi yang terjadi.
- Merenungkan kembali kekuatan dan kelemahan tindakan.
- Memperkirakan keluhan yang ada.
- Mengidentifikasi kendala yang mungkin dihadapi.
- Memperkirakan akibat dan implikasi tindakan yang direncanakan.
- Hasil refleksi digunakan untuk rencana siklus berikutnya. Â Â Â Â Â Â Â Â
- Teknik Analisis Data
- Kegiatan analisis data dalam penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
membuktikan tentang ada tidaknya perbaikan yang dihasilkan setelah dilakukan penelitian tindakan. Dengan adanya analisis data, maka dapat diketahui seberapa besar mengenai peningkatan kualitas pembelajaran. Analisis data yang digunakan pada makalah ini adalah analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif menggunakan model Miles dan Hubbermas (Sugiono, 2010: 91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai tuntas. Pengumpulan data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada saat tindakan berlangsung. - Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar anak sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru (Sanjaya, 2011: 106). Data kuantitatif yang diperoleh peneliti menggunakan instrumen lembar observasi yang telah ditentukan peneliti. Data observasi yang diperoleh dihitung kemudian dipersentase. Dalam hal ini, analisis data kuantitatif yang digunakan oleh peneliti adalah rumus penilaian menurut Purwanto (2006: 102) yaitu sebagai berikut:
- Keterangan:
NP Â Â = Â Â Â Â Â Nilai persen yang dicari atau diharapkan - R Â Â Â = Â Â Â Â Â Skor mentah yang diperoleh anak
- SM Â Â = Â Â Â Â Â Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
- 100 Â Â = Â Â Â Â Â Bilangan tetap
- Langkah selanjutnya peneliti menentukan kriteria keberhasilan berdasarkan hasil persentase. Krtiteria berupa presentase kesesuaian dalam Arikunto (2010: 44) yaitu sebagai berikut:
- Kesesuaian (%) : 0-20 Â Â = sangat kurang
- Kesesuaian (%) : 21-40 Â = kurang
- Kesesuaian (%) : 41-60 Â = cukup
- Kesesuaian (%) : 61-80 Â = baik
- Kesesuaian (%) : 81-100 = sangat baik
Tingkat keberhasilan sebesar 80% dari rata-rata seluruh jumlah anak di Kelompok A di TK Kuntum Harapan Surabaya. Jika pada siklus II masih belum memenuhi tingkat keberhasilan maka peneliti harus menyusun perencanaan pelaksanaan pada siklus berikutnya.
- Hasil dan Pembahasan
- Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Pengembangan
- Deskripsi Aktivitas Siklus IÂ
- Siklus I ini dilakukan pada hari Senin dan Selasa tanggal 03 Mei 2021 s.d 4 Mei 2021.
- Tahap Perencanaan Tindakan
- Pada tahap perencanaan tindakan, hal-hal yang dilakukan sebagai berikut:
- Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) tentang materi yang diajarkan. Rencana Kegiatan Harian (RKH) digunakan oleh guru sebagai acuan dalam penyampaian pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Mempersiapkan rancangan kegiatan berbicara dalam bercerita. Menyiapkan alat dan bahan, menetapkan rancangan alur kegiatan oleh guru.
- Mempersiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk memperoleh data selama penelitian berlangsung.
- Tahap pelaksanaan Kegiatan
- Pada tahap ini yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan sebelumnya. Tahap--tahap tersebut adalah
- Pada kegiatan awal, peneliti menyapa anak melalui WA (whatsapp), dan dilanjutkan dengan berdoa bersama untuk memulai pembelajaran. Kemudian guru melakukan absensi siswa. Sesudah itu guru bercerita sesuai tema hari itu yaitu binatang peliharaan. Guru bercerita tentang "Kelinci Mencuri Wortel"
- Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan tema binatang peliharaan dan binatang kesayangan. Seperti "Apakah kalian memiliki hewan peliharaan?" dan "Ada berapa jumlah kelinci yang kalian miliki dirumah?". Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah proses pembelajaran selesai.
- Merangkum kegiatan yang telah dilakukan hari itu.
- Tahap Pengamatan
- Tahap pengamatan ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh rekan sejawat. Guru menjadi fokus pada proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung dan tidak memikirkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pembelajaran. Berikut Hasil Pengamatan yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I.
- Â
- Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I