Mohon tunggu...
Dwi SafitriYulicha
Dwi SafitriYulicha Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

saya sorang guru PAUD tepatnya di jenjang TK, hobi saya berbagi pengalaman bersama siapaun dan mendengarkan musik, konten yang saya sukai tentang dunia anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Media Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di TK Kuntum Harapan

6 Desember 2023   14:33 Diperbarui: 6 Desember 2023   14:38 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah memberikan tujuan pembelajaran

Guru sudah menjelaskan tentang tema

Guru sudah melakukan apersepsi

Guru bercerita dengan menarik dengan menggunakan buku cerita bergambar, dan mengadakan tanya jawab dengan anak

Guru sudah memberikan perhatian dan kesempatan yang rata saat melakukan tanya jawab dengan siswa sehingga semua anak menjadi aktif melakukan tanya jawab dengan guru.

Guru sudah menggunakan media yang menarik yaitu boneka tangan untuk mengenalkan nama hewan.

Guru sudah menggunakan media yang menarik untuk mengajak anak berbicara   membuat kalimat sederhana.

Guru menggunakan media yang menyenangkan saat membimbing anak secara satu persatu berbicara membuat kalimat sederhana (menggunakan boneka tangan)

Guru memberikan reward stiker bintang kepada anak yang sudah mampu menyusun kalimat sederhana dengan menggunakan boneka tangan dengan benar.

Guru melakukan refleksi dan merangkum kegiatan hari itu bersama anak.

 

  • Pembahasan Tiap Siklus
  • Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada siklus I dan II dapat dinyatakan berhasil. Hal ini didasarkan pada peningkatan hasil kemampuan berbicara anak kelompok A dengan menggunakan media boneka tangan di TK Kuntum Harapan mengalami peningkatan. Temuan-temuan yang muncul dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dibahas dalam tiap siklus.
  • Siklus I
  • Pada kegiatan Penilitian siklus I guru sudah cukup dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan oleh persentase perolehan nilai aktivitas guru dalam lembar pengamatan aktivitas guru yaitu 57,5%. Beberapa langkah pembelajaran telah dilakukan guru dengan baik, tetapi ada beberapa langkah pembelajaran yang tidak dilaksanakan dengan maksimal. Dari lembar observasi aktivitas guru, ada beberapa aktivitas yang tidak dilakukan oleh guru. Pada kegiatan pembukaan guru sudah melakukan apersepsi, namun guru kurang interaktif ketika melakukan tanya jawab dengan anak. Perhatian yang diberikan guru juga hanya pada anak yang aktif menjawab pertanyaan saja, sehingga apersepsi di awal kegiatan kurang maksimal didapatkan semua anak.
  • Guru juga kurang memotivasi anak untuk tertarik dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Alat peraga yang digunakan kurang menarik minat dan perhatian anak dalam mengasah kemampuan berbicara. Selain itu guru juga kurang memberikan penghargaan bagi anak atau kelompok yang berprestasi sehingga anak tidak termotivasi untuk melakukan yang terbaik. Pada kegiatan penutup, guru dan murid meresume kegiatan hari itu meskipun belum maksimal. Dari sepuluh aktivitas yang diamati, guru hanya melaksanakan 55% kegiatan.
  • Siklus II
  • Pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II guru banyak melakukan perbaikan terhadap kekurangannya selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I diantaranya :
  • Pada kegiatan awal, pemberian apersepsi yang dilakukan guru melalui kegiatan bercakap-cakap dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
  • Sebaran pertanyaan guru saat melakukan sesi tanya jawab dengan anak tidak hanya terfokus pada anak yang aktif saja tetapi pada semua anak.
  • Penyampaian tujuan pembelajaran lebih terarah, sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dan lebih spesifik.
  • Pada kegiatan inti pembelajaran, guru lebih memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh tiap-tiap anak.
  • Peningkatan kemampuan berbicara anak dengan media boneka tangan yang dilakukan secara bergantian satu per satu, sehingga guru bisa lebih fokus mengamati dan meneliti berapa anak yang masih mengalami kesulitan dalam berbicara.
  • Pada kegiatan akhir guru melibatkan anak dalam pengambilan kesimpulan, selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeluarkan pendapatnya tentang apa yang sudah dibuat atau disusunnya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun