Mohon tunggu...
Dwi SafitriYulicha
Dwi SafitriYulicha Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

saya sorang guru PAUD tepatnya di jenjang TK, hobi saya berbagi pengalaman bersama siapaun dan mendengarkan musik, konten yang saya sukai tentang dunia anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Media Boneka Tangan pada Anak Kelompok A di TK Kuntum Harapan

6 Desember 2023   14:33 Diperbarui: 6 Desember 2023   14:38 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi lembaga pendidikan

          Hasil penelitian diharapkan menjadi sumbangsih kepada seluruh lembaga pendidikan pada umumnya, dan khususnya bagi Kelompok A TK Kuntum Harapan Semampir, Surabaya.

Bagi peneliti 

          Dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian dalam menyusun rancangan pembelajaran selanjutnya dan menjadi inspirasi serta motivasi bagi kemajuan pengembangan pendidikan bagi anak usia dini terutama pada masa pandemi.


  • Kajian Pustaka
  • Pengertian Berbicara
  • Berbicara merupakan keterampilan yang berkembang dalam kehidupan anak. Aktivitas berbicara anak dimulai melalui keterampilan menyimak sejak masih bayi dan pada masa tersebutlah belajar berbicara dimulai dengan mengucapkan bunyi-bunyi dan menirukan kata-kata yang didengarnya. Serta menurut Henry Guntur Tarigan (1983: 15), berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
  • Suhartono (2005: 21), mengemukakan bahwa bicara pada anak adalah suatu penyampaian maksud tertentu dengan menggunakan bunyi-bunyi bahasa supaya bunyi tersebut dapat dipahami oleh orang yang ada dan mendengar dan di sekitarnya. Bunyi tangisan bayi sebenarnya juga mampunyai maksud tertentu, mungkin memanggil orangtuanya, mungkin kedinginan mungkin lapar, mungkin haus, dan sebagainya. Hampir semua bunyi yang diucapkan anak mempunyai maksud tertentu, walaupun bunyi bukan merupakan bunyi berbentuk kata atau kalimat. Jadi yang dimaksud bicara anak lebih luas maknanya dengan makna bicara, tetapi bicara anak lebih diartikan bunyi yang diucapkan oleh anak, baik bunyi bahasa maupun bunyi-bunyi yang bukan bahasa tetapi diucapkan oleh alat ucap.
  • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Suhartono, 2005: 20), bicara pada umumnya dapat diartikan sebagai penyampaian maksud (ide, pikiran, gagasan, atau isi hati) seseorang kepada orang lain dengan manggunakan bahasa lisan sehingga maksud itu dapat dipahami oleh orang lain. Pengertian bicara secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar. Begitu pentingnya berbicara bagi anak, maka anak harus mendapatkan stimulasi agar dapat terampil dalam berbicara terutama dalam mengemukakan pendapat. Keterampilan berbicara yang dimaksud menurut pendapat-pendapat sebelumnya dapat diartikan sebagai kecakapan anak dalam mengungkapkan ide/gagasan yang ada dalam diri anak secara lisan kepada orang lain. Pengungkapan ide tersebut dapat dilihat dari kemampuan anak dalam mengemukakan pendapatnya.
  • Pengertian Konsep Berbicara Anak
  • Berbicara mengenai perkembangan kecakapan berbicara anak tidak dengan perkembangan perolehan (akuisisi) bahasa anak. Perkembangan akuisisi bahasa anak lebih menekankan pada pemerolehan bahasa yang biasanya ditandai oleh awal kelahiran bayi, sedangkan perkembangan bicara anak mempersoalkan bagaimana perkembangan kemampuan berbicara yang berhubungan dengan fonologi, morpologi, sintaksis, dan sematik. Menurut Mansoer Pateda (1990: 59), berikut ini adalah penjelasan tentang fonologi, morpologi, sintaksis, dan sematik.
  • Suhartono (2005: 22), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan bicara anak adalah usaha meningkatkan kemampuan anak untuk berkomunikasi secara lisan sesuai dengan situasi yang dimasukinya. Usaha meningkatkan kemampuan anak untuk berkomunikasi secara lisan dapat dilakukan oleh orang tua maupun guru, sehingga peran orang yang ada di sekeliling anak sangat penting, yaitu dalam membimbing dan mengembangkan kemampuan berbicara anak. Pengembangan berbicara berguna bagi anak untuk memperlancar kemampuan berbicara anak itu sendiri sehingga dapat terampil berbicara dan bisa mengungkapkan pendapat.
  • Berkaitan dengan pentingnya pengembangan berbicara, maka berbicara perlu dikembangkan. Suhartono (2005: 123), menyatakan bahwa terdapat lima tujuan umum dalam pengembangan berbicara anak, yaitu: (1) Supaya anak memiliki perbendaharan kata yang cukup sehingga dapat digunakan untuk berkomuniksi sehari-hari; (2) Supaya anak masa mendengarkan dan memahami kata-kata serta kalimat; (3) Supaya anak mampu mengungkapkan pendapat dan sikap dengan lafal yang tepat; (4) Supaya anak berminat menggunakan bahwa yang baik; dan (5) Supaya anak berminat untuk menghubungkan antara bahasa lisan dan tulisan.

Manfaat Berbicara Di Taman Kanak-Kanak

Agar anak dapat melafalkan bunyi bahasa yang digunakan secara tepat. Maksudnya adalah anak dapat secara tepat dalam mengucapkan dan melafalkan kata-kata yang diucapkan anak.

Agar anak mempunyai pembendaharaan kata yang memadahi untuk keperluan berkomunikasi. Perbendaharaan kata yang dimaksud adalah anak dapat mengucapkan banyak kata yang berbeda dalam menyampaikan pendapat.

Agar anak mampu menggunakan kalimat secara baik untuk berkomunikasi secara lisan. Kalimat yang baik untuk anak adalah dalam mengucapkan pendapat anak dapat secara urut dan lancar dalam mengucapkan kalimat. Tidak terputus-putus dan terampil dalam mengungkapkan pendapatnya.

Tujuan umum pengembangan bicara pada anak terbagi menjadi 5 menurut Hartono (1992: 58) tujuan umum dalam pengembangan bicara anak, yaitu supaya anak :

Memiliki perbendaharaan kata yang cukup yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari

Mau mendengarkan dan memahami kata-kata serta kalimat

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun