Pengamatan Aktivitas Anak Pada Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan observer yang terangkum dalam tabel berikut. tentang aktivitas anak, terlihat jelas keaktifan anak hanya mencapai 54% yang berarti siswa cukup aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. Hal ini tentu saja masih sangat kurang mengingat keberhasilan suatu pembelajaran sangat ditentukan oleh tingkat keaktifan anak dikelas.
Tabel 4. 2. Lembar Aktivitas Anak Siklus 1
- Â
- Pengamatan Kemampuan Berbiacara Dalam Bercerita Pada Siklus I
Dari pengamatan/observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama teman sejawat, didapatkan data dari hasil kegiatan yang diperoleh pada siklus I, yang terdapat pada Lembar Observasi Kemampuan Berbicara. Berdasarkan hasil pengamatan/observasi yang dilakukan, dari 20 anak diperoleh skor sebagai berikut: sejumlah 5 anak mendapat skor 1, dan sejumlah 12 anak mendapat skor 2, sedangkan 4 anak memperoleh skor 3. Jumlah anak yang memiliki skor 1 apabila diprosentase sebesar 25%, Jumlah anak yang memiliki skor 2 apabila diprosentase sebesar 60% dan jumlah anak yang mendapat skor 3 sebanyak 15%. Dari data di atas dapat diperoleh nilai prosentase peningkatan kemampuan membilang benda anak pada pertemuan 1 sebesar 47,5%.
- Tahap Refleksi
- Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dengan guru pada akhir Siklus I, secara umum kemampuan anak dalam membilang benda belum berkembang secara optimpal. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada Siklus I belum mencapai 80% dari jumlah anak hingga perlu dilaksanakan tindakan perbaikan pada siklus II.
- Adapun pengamatan dari observer yang hasilnya terangkum dalam lembar pengamatan atau lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut :
Pada kegiatan awal guru sudah melaksanakan kegiatan bercerita, tetapi gaya bercerita guru kurang atraktif sehingga tidak menarik perhatian anak.
Guru sudah melaksanakan apersepsi tetapi apersepsi yang dilakukan guru tidak dihubungkan dengan materi pembelajaran
Guru sudah melakukan tanya jawab dengan anak-anak, tapi sebaran pertanyaan guru kurang merata. Guru kurang memberi perhatian kepada murid yang pasif dengan memberi pancingan pertanyaan kepada murid yang pasif. Guru cenderung menanggapi siswa yang aktif saja.
Guru tidak membantu membetulkan anak yang masih kurang tepat dalam menyebut nama binatang. Saat guru menunjuk gambar kelinci dan siswa bersama-sama mengucap nama binatang, ada anak yang kurang tepat dalam menyebut dan guru tidak berhenti membetulkan.
Guru tidak memberi kesempatan pada anak untuk mencoba
Guru tidak membimbing secara khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam berbicara.
7) Â Â Meskipun penguasaan materi dari guru sudah cukup baik tetapi tidak memotivasi anak untuk memunculkan rasa keingintahuan.