"Bukankah burung akan tetap bernyanyi, meskipun tak ada lagi dedaunan di ranting,"
"Bukankah waktu akan tetap berjalan meskipun dirimu terpaku diam."
"Ayolah Rey, bangkitlah!"
"Hidupmu dimulai lagi Hari ini," teriakku mengguncang tubuhnya yang terdiam.
"Jangan lagi ditempat yang sama"
"Jangan lagi dengan impian yang sama"
"Ayolah Rey, bangkitlah!"
"Kini dirimu kembali menjadi kamu yang sebenarnya," kata hatiku lirih menurunkan intonasi suaraku saat itu.
"Karena ketika bejana dibentuk, kamu tidak akan bisa melihat keindahannya Rey, ketika harus terlebih dahulu diremukkan,..."
"Begitu pula dengan dirimu Rey, ayo bangunlah"
Kini, suatu saat di suatu hari, ketika masa itu terlewati.Â