Mohon tunggu...
Dony P. Herwanto
Dony P. Herwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Story Teller | Journalist | Documentary Maker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lau Pun Nioh Tak Melawan

16 November 2020   06:57 Diperbarui: 16 November 2020   07:15 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lau Pun Nioh (kiri) dan suami duduk di teras rumahnya yang kini terancam abrasi. Foto: DokPri

Di laut, tumpahan minyak masih terlihat. Sebagian menempel pada sisa-sisa tembok bekas gereja yang tidak sengaja menjadi pemecah ombak.

"Untung minyaknya tidak sampai ke rumah saya," ucapnya.

Pun Nioh menjadi satu dari 1.200 warga terdampak tumpahan minyak milik Pertamina yang hanya bisa menunggu kapan bencana ini berakhir.

Ada 1.689 perahu terkena ceceran minyak, 5.000 hektare tambak udang dan bandeng yang tersebar di 10 desa terpaksa dikeringkan untuk mencegah limbah masuk, dan 108,2 hektare tambak garam gagal panen.

Itu berdasarkan data yang dikeluarkan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).

Pun Nioh masuk lebih dalam ke sisa bangunan bekas gereja itu. Sudah tidak ada lagi simbol-simbol umat Kristiani di sana.

Yang ada hanyalah sebagian panggung, tempat Pendeta Yanes Lantu berkhutbah.

"Dulu saat tempat ini terkena abrasi, nenek dan beberapa warga ikut membantu angkat-angkat barang. Meski bukan tempat ibadah nenek, nenek tetap bantu. Kasihan," ungkapnya.

Kini, tempat ibadah itu ditinggalkan. Pendeta Yanes Lantu memindahkan semua aktivitas gereja ke rumahnya.

Sekitar 100 meter jaraknya dari gereja yang lama. Pun Nioh memanggilnya Om Yanes. Sudah dianggap seperti anak sendiri, meski memanggilnya om.

***
Pada tahun 1964, di saat usia Pun Nioh menginjak 15 tahun, kedua orangtuanya menikahkan dirinya dengan Aceng. Lelaki yang setia menemani sampai saat ini meski belum dikaruniai seorang anak biologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun