Mohon tunggu...
Doni Arief
Doni Arief Mohon Tunggu... Dosen - Faqir Ilmu

Pencari dan penikmat kebenaran paripurna

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama dan Ilmu Pengetahuan

9 Juli 2019   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:16 8127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Agama dan Ilmu Pengetahuan (unsplash/alex-block)

Baca juga :Ilmu Pengetahuan Umum Vs Konten di Media Sosial

Bukti kongkrit dalam hal ini dapat dilihat dari kerusakan alam akibat eksplotasi yang berlebihan, gangguan psikis yang ditandai dengan adanya dehumanisasi, alienasi dan sebagainya. Hal ini mengindikasikan perlunya agama ditempatkan dalam fenomena modern untuk dijadikan sebagai kontrol pribadi dan sosial (self and social control). 

Oleh karena itu tidak berlebihan jika J. Milton Yinger, menyebutkan agama sebagai lembaga residual, yaitu lembaga selalu ada yang akan menjawab segala bentuk ketidak pastian dan tidak akan mungkin hilang dalam dimensi soial.

Demikian juga halnya sebagaimana yang disebutkan oleh futurolog, John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam karyanya Megatrends 2000, bahwa agama akan kembali menemukan hegemoninya di tengah-tengah masyarakat dalam pelembagaan spritual ditengah-tengah pengagungan rasio yang berlebihan.

Berdasarkan diskripsi diatas maka pada dasarnya dapat diambil kerangka analisis untuk dijadikan sebagai landasan pembahasan yaitu: Pertama. Latar belakang apa yang menyebabkan terjadinya pergumulan antara agama dengan ilmu pengetahuan. 

Kedua. Dimana letak perbedaan dan persamaan agama dengan ilmu pengetahuan dalam memandang fenomena sosial. 

Ketiga. Bagaimana pula konskwensi pergumulan tersebut kepada struktur dan pola pikir yang berkembang di lingkungan sosial masyarakat dan manakah yang harus diprioritaskan diantara keduanya.

Dalam makalah ini akan diuraikan tentang sketsa historis perkembangan agama dan perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan agama versus ilmu pengetahuan dan relevansi agama dengan ilmu pengetahuan.

Sketsa Historis Perkembangan Agama 

Dalam hal ini perkembangan agama dapat diartikan sebagai proses perkembangan tingkat pengkhayatan dan kesadaran masyarakat terhadap kekuatan suprarasional yang kemudian diwujudkan dalam bentuk nilai dan norma budaya yang mengikat melalui argumentasi eskatologis serta kegiatan-kegiatan ritual keagamaan melalui pembentukan simbol dan media keagamaan.

 Agama dalam kenyataan ini dilihat dari sudut historis sebagai hasil ekspresi esoteris manusia dalam merespon lingkungan sosial yang mengitarimya, berbeda pula halnya dengan agama dalam konteks a historis atau dalam arti agama-agama yang diturunkan langsung oleh Tuhan yang hanya mengalami proses dalam penyempurnaan aspek eksoterisnya sebagai hasil interpretasi dari konsep mendasar (grand theory) yang diatur secara doktrinal dan dogmatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun