Mohon tunggu...
Dinda Anfa
Dinda Anfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Manajemen Layanan Bimbingan Konseling dalam Mendukung Kebutuhan Siswa di SMA Negeri 2

21 Desember 2024   22:41 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga relevansi dan efektivitas layanan bk dalam menghadapi tantangan baru di SMA Negeri 2 Cepu. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki relevansi dan efektivitas tinggi dalam menghadapi tantangan baru, seperti perubahan sosial, stres, dan kesehatan mental, melalui pengembangan keterampilan hidup, adaptasi, dan resiliensi, serta meningkatkan motivasi, prestasi akademik, dan hubungan interpersonal.

Keempat kendala utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kendala utama di SMA Negeri 2 Cepu adalah kecenderungan berbohong atau menutupi masalah, yang memerlukan penerapan teknik bertanya efektif dalam Bimbingan dan Konseling (BK).

Kelima evaluasi dan administrasi program bk. Di SMA Negeri 2 Cepu, evaluasi tahunan merupakan komponen integral proses pembelajaran yang memungkinkan perbaruan dan penyesuaian program pembelajaran. Namun, kemajuan teknologi juga memicu munculnya tantangan baru, seperti kecurangan menyontek dengan metode canggih, sehingga memerlukan pengembangan strategi evaluasi yang inovatif dan efektif.

Keenam koordinasi dengan pihak lain dalam layanan BK. Kerja sama antara Bimbingan dan Konseling (BK) si SMA Negeri 2 Cepu yaitu dengan pihak lain, seperti kepolisian dan psikolog, merupakan strategi efektif dalam menangani kasus-kasus khusus dan mempromosikan kesejahteraan siswa. Koordinasi ini melibatkan intervensi terintegrasi, termasuk kolaborasi dengan wali kelas dan orang tua, untuk mencapai solusi komprehensif dan tepat guna.

Ketujuh penanganan kasus khusus siswa dan prosedur yang terstruktur. Penanganan kasus siswa di SMA Negeri 2 Cepu dilakukan melalui pendekatan hierarkis, dimana kasus ringan ditangani langsung oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan wali kelas, sedangkan kasus berat melibatkan orang tua dan instansi terkait seperti kepolisian, untuk memastikan penyelesaian yang efektif dan efisien.

A.Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling yang Diterapkan di Sekolah

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan profesional oleh ahli kepada individu untuk memfasilitasi pengembangan diri. Hal ini mencakup pemahaman diri, penghubungan antara diri dan lingkungan, serta perencanaan dan pengambilan keputusan berdasarkan konsep diri dan tuntutan lingkungan. Bimbingan sebagai komponen pendidikan menengah bertujuan meningkatkan kesadaran diri, pengenalan lingkungan dan perencanaan masa depan siswa (PP No. 29/1990).

Bimbingan dan konseling merupakan suatu layanan profesional yang dirancang untuk membantu siswa mencapai perkembangan optimal dalam empat aspek penting, yaitu pribadi, sosial, belajar dan karir. Melalui kegiatan pendukung yang terstruktur dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku, layanan ini bertujuan mengembangkan kemandirian dan pengembangan diri siswa secara maksimal.

Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah harus berdasarkan tujuh model layanan yang dikemukakan Sukardi (2003), yaitu: pengenalan, informasi, penempatan, pembelajaran, penyuluhan individu, bimbingan kelompok dan penyuluhan kelompok. Sukardi (2003) mengemukakan lima strategi pendukung dalam bimbingan dan konseling, yang mencakup penggunaan instrumen asesmen, pengumpulan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus untuk memastikan intervensi yang efektif.

Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan suatu proses pendukung yang mencakup empat komponen strategis. Pertama, layanan dasar yang memfasilitasi pengembangan kemampuan dasar siswa. Kedua, layanan peminatan dan perencanaan pribadi yang membantu siswa menemukan minat dan tujuan hidup. Ketiga, layanan responsif yang merespons kebutuhan siswa secara langsung. Keempat, dukungan sistem yang memastikan keberlanjutan program bimbingan dan konseling.

Pemberian layanan bimbingan dan konseling merupakan suatu pendekatan sistematis dan komprehensif yang dirancang untuk membantu peserta didik mencapai empat tujuan utama, yaitu merencanakan dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang cerah, mengoptimalkan potensi dan kualitas diri, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat dan dunia kerja, serta mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar dan pengembangan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun