Kesimpulan
Dalam 69 tahun kemerdekaan Indonesia, sudah ada 17 laki-laki yang menduduki jabatan menteri luar negeri, namun pada Oktober 2014, menteri luar negeri perempuan pertama kali diangkat. Kredibilitas dan kompetensi Retno Marsudi memang tidak perlu diragukan lagi, mengingat rekam jejak karirnya di Kementerian Luar Negeri RI. Pada tahun 2012, ia menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Belanda . Selama pelaksanaan politik luar negeri pada tahun 2014 hingga 2019, banyak permasalahan dan konflik yang terjadi di dunia internasional.
Sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mewakili pemerintah Indonesia dalam berbagai isu dan konflik internasional. Salah satu contohnya adalah insiden yang melibatkan masyarakat Rohingya di Myanmar yang kembali mengemuka pada tahun 2016. Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Luar Negeri RI mengirimkan misi diplomatik untuk membantu menyelesaikan konflik di Myanmar.
Dalam perannya di masyarakat, perempuan, sebagai anggota masyarakat atau warga negara, mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat, berpolitik, dan memainkan peran sosial dengan lebih percaya diri dan transparan. Fokus kehidupan politik akan berubah jika lebih banyak perempuan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.Â
Gaya kepemimpinan Retno Marsudi mampu mengajak negara lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui penerapan berbagai langkah. Namun, jika pendanaan diterima dari salah satu negara besar, pembangunan yang mempunyai bobot politik akan menjadi kontraproduktif dan bertentangan dengan prinsip non-blok ASEAN.
Daftar Pustaka
Â
Asa, A., & Realita, D. (2019). DIPLOMASI LINGKUNGAN INDONESIA.
Astuti, W. R. D., & Fathun, L. M. (2020). Diplomasi Ekonomi Indonesia di dalam Rezim Ekonomi G20 pada Masa Pemerintahan Joko Widodo. Intermestic: Journal of International Studies, 5(1), 47. https://doi.org/10.24198/intermestic.v5n1.4
Brigjen Hasan Basri, J. H., Tangi, K., Selatan, K., Muhammadiyah, S., Jalan Cempaka, B., & Baru Ulu, K. (2023). KONTRIBUSI KOMUNIKATIF MELALUI BAHASA DAPAT MEMPERKUAT KEPEMIMPINAN SUATU BANGSA Fatchul Mu'in1 dan Arina Fitriana2 1Universitas Lambung Mangkurat.
Humaedi, M. A., Purwaningsih, S. S., Sundari, L. V., & Fathy, R. (2021). MEMBANGUN KEGOTONGROYONGAN DAN MENGAKTIFKAN PERAN KEPEMIMPINAN LOKAL: Strategi Pentahelix Penanganan Dampak Covid-19. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 23(1). https://doi.org/10.14203/jmb.v23i1.1203