Di bawah kepemimpinan Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri, profil Indonesia di kancah internasional meningkat signifikan. Indonesia telah mengukuhkan diri sebagai anggota penting dalam diplomasi global melalui partisipasi aktifnya di berbagai forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), G20, dan ASEAN. Ibu Retno Marsudi berhasil menyuarakan suara Indonesia dalam isu-isu penting seperti perubahan iklim, keamanan maritim, dan hak asasi manusia, sehingga semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas dunia.Â
Menurut Baker (2020), kepemimpinan yang efektif dalam diplomasi dapat meningkatkan pengaruh suatu negara di kancah dunia (Asa & Realita, 2019), dan Retno Marsudi telah  memperluas jaringan diplomasi Indonesia dan memperkuat hubungan strategis dengan negara-negara besar di dunia.
Pengaruh dalam isu-isu global
Di bawah kepemimpinan Retno Marsudi, Indonesia  menunjukkan pengaruh yang semakin besar dalam berbagai permasalahan global. Bapak Retno Marsudi secara aktif membawa Indonesia ke garis depan dalam mengatasi isu-isu penting seperti perubahan iklim, keamanan maritim, dan perdamaian dunia.Â
Melalui diplomasi yang penuh tekad dan prinsip, Indonesia telah berpartisipasi dalam negosiasi iklim global seperti Konferensi Perubahan Iklim PBB dan misi pemeliharaan perdamaian internasional. Partisipasi aktif ini tidak hanya akan mengangkat profil Indonesia tetapi juga memperkuat posisinya sebagai negara yang berkomitmen menyelesaikan permasalahan global.Â
Menurut Richardson (2018), partisipasi aktif dalam isu-isu global merupakan indikator kepemimpinan yang kuat dalam diplomasi, dan Retno Marsudi berpendapat bahwa Indonesia berkomitmen untuk mencapai solusi global melalui pendekatan diplomasi yang proaktif dan inklusif bagian dari ini.
Metode penulisanÂ
Metode utama penelitian ini adalah analisis konten diterapkan pada berbagai publikasi dan artikel media terkait Kementerian Luar Negeri, selain itu analisis ini berfokus pada peran dan dampak yang di timbulkan pada masa kepemimpinan Retno Marsudi. Metode ini mengunakan analisis isi yang dimana penelitian ini tidak hanya menjelaskan peran Retno Marsudi dalam diplomasi Indonesia, namun juga menilai dampak jangka panjang dari kepemimpinannya.Â
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi penting terhadap literatur kepemimpinan dalam diplomasi dan memberikan wawasan bagi para praktisi dan pengambil kebijakan untuk merancang strategi diplomasi yang efektif di masa depan.
Hasil dan pembahasanÂ
Dalam 69 tahun  kemerdekaan Indonesia, sudah ada 17 laki-laki yang menduduki jabatan menteri luar negeri, namun pada Oktober 2014, menteri luar negeri perempuan  pertama kali diangkat. Kredibilitas dan kompetensi Retno Marsudi memang tidak perlu diragukan lagi, mengingat rekam jejak karirnya di Kementerian Luar Negeri RI.Â