dr. Sosro : "Sejak kapan terasanya ?"
(dr. Poch mengalihkan pandangan kearah istrinya)
dr. Poch : "Kapan ya ?"
Istri dr. Poch : "Lebih dari lima belas tahun karena kamu menggebrak-gebrak meja, ketika tentata Jerman berada di Moskow"
(dr. Poch menganggukkan kepalanya)
Tentang Sulaesih dan Buku Catatan yang diwariskan
Sulaesih merupakan gadis Sunda yang berasal dari Cibadak, Sukabumi. Ia bukan berasal dari keluarga yang berada. Tahun 1956, setelah menyelesaikan sekolah SMPnya, ketika mendengar ada rombongan yang ingin pergi ke Sumbawa Besar untuk bekerja, Sulaesih ikut mendaftarkan diri.Â
Ia berangkat dari Bandung bersama Pak Kosasih yang merupakan seorang tentara. Saat meninggalkan kampung halamannya, Sulaesih tidak pamit kepada keluarganya, karena takut tidak diberi izin.
Sesampainya di Sumbawa Besar, Sulaesih diterima bekerja di Pemda Kabupaten. Di pulau ini, Sulaesih bertemu dengan seorang pemuda yang masih keponakan dari Sultan Sumbawa.Â
Dua tahun berkenalan, akhirnya mereka menikah dengan menggunakan wali hakim karena selama di Sumbawa, Sulaesih tidak mempunyai sanak saudara dan tidak pernah memberitahukan rencana pernikahannya dengan orang tuanya, sampai ketika bapaknya meninggalpun Sulaesih tidak tahu.
Setahun menikah, suami Sulaesih mengalami sakit yang sangat parah. Kemudian ia membawa suaminya berobat ke tempat dr. Poch, Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa. Berawal dari sinilah, ia kenal dengan dr. Poch. Kesetiaan Sulaesih dalam mengurus suaminya membuat dr. Poch sering memuji Sulaesih.Â