Mohon tunggu...
Dimas Agus Hairani
Dimas Agus Hairani Mohon Tunggu... Administrasi - Man Jadda Wajada

S1 Manajemen Unesa | S2 Sains Manajemen Unair | Part of LPDP_RI PK 163

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Manajemen Ibadah di Bulan Ramadan

8 Mei 2020   18:06 Diperbarui: 8 Mei 2020   18:11 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimanakah ilmu itu berada. Jawabannya adalah di pencipta ilmu tersebut. Bukankah di awal sudah disampaikan lahu maa fissamawati wa maa filard, “Milik Dia apa yang ada di Langit dan Bumi” (QS Al Baqarah ayat 255). Termasuk ilmu juga, maka ilmu itu adalah milik Allah semata, qooluu sub-haanaka laa 'ilma lanaaa illaa maa 'allamtanaa, innaka antal-'aliimul-hakiim, "Mereka menjawab, Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 32). Ya ilmu itu milik Allah, maka kita belajar pun dari apa yang Allah berikan kepada kita, melaui agama Islam, melalui apa yang diturunkan bersamanya, yaitu Al Quran dan tuntunan Nabi Muhammad shalallahu 'alahi wassalam.

Mengapa dari Agama ?, ya karena Agama itu dari Tuhan, mengapa harus dari Tuhan ?, karena Dialah Yang menciptakan alam semesta ini, sehingga hanya DIA yang mengetahui seluk beluk yang ada di alam semesta ini, termasuk segala persoalan yang kita hadapi dalam kehidupan ini.

Agama adalah sebuah nasihat yang memiliki kandungan untuk mengatur tata kehidupan manusia. Kehidupan tanpa aturan, seperti jalan tanpa marka jalan, tanpa rambu-rambu. Orang akan dengan seenaknya melaju di jalan dan bisa dimungkinkan terjadi kecelakaan yang tidak hanya merugikan orang itu sendiri namun juga dapat mencelakakan orang lain.

Oleh karena itu sebagai umat muslim, dalam menjalankan tatanan kehidupan, kita dapat melihat serta menjalankan aturan yang ada di dalam agama Islam yaitu dengan Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad.

Segala bentuk tatanan ataupun peraturan yang Allah dan Nabi Muhammad buat tidak lain bertujuan untuk mengatur manusia itu menjadi manusia yang seutuhnya, memuliakan manusia.

Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad secara keseluruhan telah selesai, dengan meninggalnya Nabi Muhammad dan selesainya turunnya wahyu, maka telah selesailah firman Allah yang tercantum dalam Al Quran dan hadits-hadits Nabi Muhammad juga telah selesa. Allah telah menyampaikan, "Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai  agamamu." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 3).

Dengan demikian, seluruh aspek tatanan kehidupan telah diatur secara keseluruhan oleh agama Islam. Tatanan yang telah Allah dan Nabi Muhammad buat memang selesai lebih dari 14 abad yang lalu. Namun tidak berarti dalam kehidupan yang kita jalani saat ini agama Islam tidak bisa digunakan karena perbadaan zaman yang jauh. Tidak demikian, ini adalah kesalahan kita dalam memahami setiap ayat Al Quran maupun hadits Nabi Muhammad hanya secara sempit.

Al Quran yang merupakan kumpulan firman Allah yang telah diwahyuhkan kepada Nabi Muhammad, serta seluruh apa yang telah Nabi Muhammad lakukan berupa hadits-hadits beliau, sangat bisa dan bahkan perlu menjadi pedoman kita menjalankan kehidupan ini. Karena tidak mungkin tatanan aturan yang Allah dan Nabi Muhammad buat hanya relevan di zaman itu, tetapi sangat relevan hingga kini dan seterusnya, hal ini bisa kita pahami apabila memaknai setiap firman Allah dan hadits Nabi Muhammad secara menyeluruh, tidak secara sempit.

Allah telah menyampaikan, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiyaa’ (21): ayat 107). Nabi Muhammad diutus membawa agama Islam adalah diperuntukan bagi seluruh alam semesta, hal ini berarti tidak hanya pada zaman beliau saja berlakunya ajaran dan tatanan yang diatur dalam agama Islam, melainkan sampai dunia ini berakhir, hingga kiamat.

Sehingga sudah jelas jika Al Quran dan hadits-hadits Nabi Muhammad sangat relevan digunakan di setiap zaman, dan dalam aktivitas apapun agama Islam tidak luput untuk mengaturnya. Sekali lagi, aturan-aturan tersebut tidak lain untuk memuliakan manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, dalam menjalankan setiap aktivitas hendaknya kita tidak luput dalam memahami aturan yang telah Allah dan Nabi Muhammad buat yang dapat kita lihat dari Al Quran dan hadits Nabi Muhammad. Sehingga apabila ada suatu perbedaan pendapat, mari kita kembalikankan kepada Al Quran dan hadits Nabi Muhammad, sebagaimana petunjuk Allah, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisaa (4): ayat 59).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun