"Namun putih merindukan mak Lerong untuk kembali ke ke jalan yang benar"
"Pergilah buya, aku tidak butuh bantuanmu" ungkap mak Lerong dengan kasar"
"Aku akan sembuh dengan caraku sendiri"
" Kedatanganku kesini atas izin tuhan mak"
"Tuhan" mak Lerong mengigil saat mendengar nama tuhan
Dia pun meneteskan air Mata, atas apa yang telah di perbuat mak Lerong semasa hidupnya. Dialog panjang antara mak Lerong dan buya berlangsung.
Sampai akhirnya buya keluar dalam ruangan mak Lerong yang sangat gelap.
Buya pun memerintahkan beberapa ibuk-ibuk yang datang untuk membuka seluruh jendela rumah Mak Lerong.Â
"Biarkan cahaya masuk kedalam rumah ini''
Ibuk-ibuk pun membuka pintu yang sudah berdebu Dan susah untuk dibuka karena faktor engsel pintu yang berkarat
***
"Apakah Sulin sudah dihubungi?" Tanya Buya pada pengunjung
"Sudah buya, kemungkinan besok dia baru sampai kesini"
"Susah kalau anak seorang diri, jauh dari rantau.
 Kalau meninggalkan orang tua seorang diri di kampung"
Warga pun melakukan perbincangan kecil atas keinginan besar sulin untuk pergi merantau.