"maaf, menganggu waktunya Pak, kami dari pihak kepolisian sedang dalam tahap pencarian Bapak Ujang," tegas pak Polisi
"Ujang, yang mana pak, pelanggan saya tidak ada yang namanya Ujang" Sudir menjawab dengan mengelak
"benar itu Pak, tapi beberapa hari ini para warga mengatakan bahwa Ujang sering ke kedai bapak dan duduk di kursi ini", sambil menunjukan kursi tunggu antrian Sudir
"oh, jadi Ujang yang gila", dengan menganguk, "Dia memang sering duduk disini pak, tapi 3 hari ini saya tidak pernah melihatnya pak", tegas Sudir dengan wajah yakin
"kalau begitu, terimakasih informasinya pak, Permisi", ucap Polisi sebelum meninggalkan kedai Sudir
Polisi dengan baju biasa tanpa menggunakan seragam dengan wajah garang tersebut pergi, dari toko Sudir. Kemudian kembali melanjutkan pencarian Ujang dengan penuh kegigihan.
****
Beberapa menit kemudian Istri Ujang datang ke toko Sudir, dengan penuh tergesa-gesa dan melihat kiri kanan. Ujang pun menyambut dengan rasa takut dan langsung menutup sebagian toko.
"Mas Sudir, keadaan semakin rumit, apa yang harus saya lakukan?", dengan wajah pucat
Sudir pun duduk samping Istri Ujang "kamu harus tenang Irma, jika kamu gelisah masalah ini akan diketahui orang banyak" Gusar Sudir
"jadi, saya harus bagaimana? Irma yang takut terlihat dengan sikap yang tidak bisa diam
Sudir pun berpikir panjang dan menatap ke cermin, yang memantulkan wajah gelisah.
"andai saja pembunuhan ini tidak kita lakukan Mas, mungkin masalahnya tidak serumit ini", sesal Irma