Mohon tunggu...
Diekdock
Diekdock Mohon Tunggu... -

Karyawan swasta pemilik blog ruangkita.co

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Tak Sendiri, Cinta Saling Menjaga Hati

7 Januari 2016   18:15 Diperbarui: 7 Januari 2016   18:15 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Elang hanya diam. Begitu juga Livi. Mereka larut dalam pelukan yang membawa suasana syahdu. “Aku sayang...” keduanya serempak mengucapkan kata yang sama.

“Ihhhhh...” Livi melepaskan pelukan dan memukul Elang dengan gemas.

Kemudian Elang kembali memeluk Livi. Kali ini tangan Elang di pinggang Livi, sementara tangan Livi di pundak Elang.  Sambil mengusap air mata Livi, Elang berucap, “Aku sayang kamu, selamat ulang tahun. Aku minta maaf atas semua ini.”

Livi pun menatap mata tajam Elang. “Aku juga sayang kamu,” kemudian mereka berpelukan erat lagi.  Ardian yang melihat keduanya hanya tersenyum dari dalam mobil.

“Ternyata benar, cinta yang kita kejar belum tentu cinta sejati. Justru cinta sejati kadang ada di sekitar kita yang selama ini tak pernah disadari,” kata Elang kepada Livi.  

“Mungkin aku bodoh tak pernah menyadari kebersamaan kita menumbuhkan perasaan. Semua baru terasa saat kamu pergi. Mungkin selama ini aku tak sadar karena kamu masih ada di sebelahku. Selama ini pula hatiku damai dan nyaman. Ternyata Tuhan tidak salah tentang jatuh cinta,” kata Livi.

“Dan cinta itulah yang menampakkan dirinya sendiri hingga kita menyadarinya. Cinta tak bisa diukur dengan logika, cinta tak bisa dihitung dengan matematika, cinta tak bisa dicari alasannya, cinta tak perlu dirangsang untuk tumbuh, cinta adalah soal perasaan. Iya perasaan kita yang sama. Perasaan yang saling mendamaikan.” (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun