Tahun 2020.
Dua tahun kuliah di Yogyakarta, ternyata sangat membuka wawasannya. Banyak sahabat dari seluruh pelosok tanah air berkumpul di kota pelajar. Sosio kultural khas Yogyakarta mewarnai ranah berfikirnya. Kebinekatunggalikaan benar-benar ditunjukkan di sana. Atau itu karena benar-benar ia sedang merasakannya.
Di kota gudeg itu, ia telah menemukan sebagian kedewasaan berfikir dan merespon. Hanya ada satu hal yang belum bisa berubah dalam diri Putri.
“Putri .... kamu nggak ingin main ke Makasar?”
“Terlalu jauh.”
“Ahh ya tidaklah, hanya dua jam naik pesawat. Mau ya? Kamu akan kerasan di sana. Pengalamanmu akan bertambah.”
“Orang tuaku sekarang tidak mengijinkan aku menyeberang ke pulau lain.”
“Lah nanti kalau kamu naik haji? Kan nyebrang lautan?"
“Kan nanti, bukan sekarang, kalau aku sudah punya penghasilan sendiri.”
“Nanti aku temanin ya?”
“Terima kasih, Nggah usah repot-repot!”