“Oooooo..... ooooo...... jadi itu .... aduuuuh.... aku ingat, aku ingat .... kertas itu malamnya aku temukan di dalam tasku.” kata Putri sambil menghela nafas panjang.
“Itu aku yang menaruh.”
“Saptoooo..... kenapa?”
“Aku ingin kamu jangan emosi begitu. Aku tahu bebanmu begitu berat.”
“Beban apaan?” tanya Putri melotot.
“Hahaaa!” Sapta tertawa terbahak sambil berlari mendahului Putri .
“Awas! Kalau lari nggak aku kasih pinjam PR!” ancam Putri. Seperti rem yang pakem menekan cakram, Sapto menghentikan kakinya.
“Hhh .... nyerah kalau begini.....” kata Sapto seraya menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.
“Sapto! Beban apa yang kamu maksud?”
“Enggg.....”
“Kamu terlalu masuk ke wilayah privacy-ku!”