“Ah ibu … malas susulan Bu.”
“Sudaaah… jangan protes, cuma sebentar kok!”
“Ya Bu. Ini loteknya Bu.”
“Ya terimakasih. Kita bicara santai saja ya … maksudnya ibu sambil makan.”
“O silakan Bu.” kata Zaniar yang memang berada di pihak yang lemah. Bagaimanapun kesalnya gadis itu menuruti kata-kata Bu Yati yang sudah mulai makan lotek.
“Kamu tahu kenapa kamu dipanggil?”
“Sudahlah Bu. Langsung saja kenapa saya dipanggil Bu …. banyak waktu terbuang untuk basa-basi!”
“Oooo bengar-bengar … kata huru-huru laing.. hamu ini anak yang suka frotes.” kata Bu Yati yang di awal kalimatnya tidak jelas lantaran mulutnya penuh lotek.
“Tapi protesnya proporsional Bu.”
“Maksudnya?”
“Kan dalam pelajaran bahasa Indonesia telah diajarkan bagaimana menggunakan kalimat yang efektif dan efisien. Saya mengatakan yang gamblang, ibu malah mengatakan protes. Katanya yang dipelajari harus diamalkan.”