Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Amarilys Kembar

25 Februari 2016   13:16 Diperbarui: 6 April 2016   18:40 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya dari awal. Aku ingat waktu kamu hujan-hujanan menanam bunga itu…”

“Iiiihhh …. Jahaaat kamu ah!”

"Hahaa!"

“Ya cuma aku penasaran dulu aku nanam satu, beberapa hari berikutnya kok nambah satu .”

“Erika ….. maafkan aku ya…..” kata Ilham pelan. Erika menoleh.

“Kenapa?”

“Dulu aku kasihan bungamu sendirian.”

“Hah?! Jadi …. Jadi kamu yang nanam bunga itu?” tanya Erika tak percaya.

“Maafkan aku ya Ka …”

“Ohhh …. kenapa dulu kamu nggak ngomong?”

“Biar semuanya rahasia. Nyatanya sampai lima tahun kan kamu baru tahu Ka. Indah kan rasanya ?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun