“Saya ini jelek-jelek juga lulusan Diploma Tiga lho pak.”
“Aaaa…..hhhh itu kan beda. Jangan nyindir dong. Saya memang sama seperti ustadz Hong, hanya sampai MA, istrinya mantan orang kampus. Tapi kan tetap beda.”
“Bedanya di mana?”
“Lhoooo… dengarkan saja, Ustadz Kyai Haji Soleh Darajat. Nyaman kan? Bandingkan Ustad Kyai Ahmad Hong Gie! Haha! Nggak nyamaaan….. “
“Bisa-bisanya saja orang yang tidak suka sama orang lain suka mencari alasan.”
“Lhooo…. dengar saja nggak nyaman, apalagi kalau diteliti lebih jauh. Bayangkan, ustadz itu belum Haji . Belum afdol jadi ustadz, apalagi pemimpin pesantren!”
“Ih bapak ini keterlaluan. Kan yang mendirikan pesantren kita juga Sang Kyai . Itu artinya beliau punya ilmu manajemen dan leadership yang baik.” Sanggah istri Kyai Haji Soleh Darajat membela Sang Kyai.
“Sang Kyai juga belum haji.”
“Artinya bapak merasa lebih unggul?”
“Hahaaa… kamu yang bicara lho Bu, bukan saya!”
“Bapak sebenarnya dalam hati kecil tidak mengakui Sang Kyai sebagai pemimpin di pesantren ya Pak?”