Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ritual untuk Memikat Hati Laki-laki

30 Agustus 2024   18:04 Diperbarui: 30 Agustus 2024   18:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan itu menembus hati Aisyah seperti belati. Ia tidak tahu bagaimana menjawabnya. Kebenaran yang ia hindari selama ini akhirnya muncul di hadapannya, menuntut kejujuran.

"Aku tidak tahu, Arya," jawab Aisyah dengan jujur. "Aku tidak bisa memastikan. Itu yang membuatku begitu takut."

Arya menghela napas panjang, seolah mencoba menahan semua emosi yang bergejolak di dalam dirinya. Ia menatap Aisyah sekali lagi, namun kali ini dengan tatapan yang berbeda---tatapan yang penuh dengan rasa sakit dan kehilangan.

"Aisyah, aku mencintaimu. Aku selalu mencintaimu. Tapi aku tidak tahu apakah aku bisa melanjutkan ini setelah semua yang terjadi. Aku butuh waktu untuk berpikir," katanya akhirnya, suaranya terdengar lelah dan hampa.

Aisyah hanya bisa mengangguk, mengetahui bahwa kata-kata Arya sepenuhnya benar. Ia telah menghancurkan semua yang baik dalam hidupnya, dan sekarang ia harus menghadapi konsekuensinya.

Malam itu, Arya meninggalkan rumah mereka. Aisyah merasa kehilangan yang luar biasa, meskipun ia tahu bahwa ia pantas mendapatkannya. Di dalam rumah yang kini terasa begitu sunyi, Aisyah duduk sendirian, merasakan kepedihan yang tak tertahankan. Ia tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi.


Keputusan yang Berat

Hari-hari berlalu, dan Aisyah mencoba menjalani hidupnya tanpa Arya. Ia merasa seolah dunia telah runtuh di sekelilingnya. Kehamilannya yang semakin besar hanya memperburuk perasaannya, mengingatkan dirinya terus-menerus pada kesalahan yang telah diperbuatnya.

Arya belum kembali sejak malam itu. Aisyah tidak tahu di mana suaminya berada, dan setiap kali ia mencoba menghubunginya, tidak ada jawaban. Aisyah merasa seperti kehilangan arah, tidak tahu bagaimana melanjutkan hidupnya tanpa Arya di sisinya.

Teman-teman dan keluarganya mulai bertanya-tanya tentang keadaan mereka, namun Aisyah tidak bisa memberi mereka jawaban yang memuaskan. Ia tidak ingin orang lain tahu tentang kesalahannya, tentang pengkhianatan yang telah menghancurkan pernikahannya. Ia merasa terisolasi, terjebak dalam rasa bersalah yang semakin menghimpitnya.

Di tengah keputusasaan itu, Aisyah kembali mengunjungi dukun yang pernah memberinya kekuatan untuk memikat laki-laki. Namun kali ini, ia tidak datang untuk meminta bantuan. Ia datang untuk mencari jawaban, mencari cara untuk mengakhiri semua penderitaan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun