Mohon tunggu...
Dibbsastra
Dibbsastra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Minat saya adalah sebagai penulis cerpen, puisi, quotes, artikel, novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ritual untuk Memikat Hati Laki-laki

30 Agustus 2024   18:04 Diperbarui: 30 Agustus 2024   18:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu malam, setelah menidurkan putri mereka, Aisyah dan Arya duduk bersama di ruang tamu. Mereka berbicara panjang lebar tentang kehidupan mereka, tentang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat, dan tentang harapan-harapan yang masih tersisa.

"Aisyah, aku ingin kita berjanji untuk selalu jujur satu sama lain," kata Arya dengan suara lembut. "Tidak peduli seberapa sulit atau menyakitkan itu, kita harus saling berbagi apa yang ada di hati kita."

Aisyah menatap Arya dengan mata yang berkaca-kaca. "Aku berjanji, Arya. Aku tidak akan pernah menyembunyikan apapun darimu lagi. Aku ingin kita menjalani hidup ini dengan sepenuh hati, bersama-sama."

Mereka saling berpelukan, merasakan kehangatan dan kedamaian yang baru. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan liku-liku, Aisyah dan Arya merasa bahwa mereka sedang membangun sesuatu yang lebih kuat dan lebih berharga dari sebelumnya. Mereka telah melalui banyak kesulitan dan pelajaran yang sulit, tetapi setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan hubungan mereka.

Kehidupan sehari-hari mereka menjadi lebih stabil. Arya, yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, mulai aktif terlibat dalam merawat putri mereka. Aisyah juga semakin berkomitmen untuk menjalani hidup yang lebih teratur dan fokus pada keluarganya. Mereka berdua berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih untuk anak mereka, mengedepankan komunikasi dan saling mendukung dalam segala hal.

Aisyah kadang-kadang merasa cemas tentang masa depannya. Ia terus berusaha membangun kepercayaan dan meraih kembali rasa hormat dari Arya. Meski Arya mulai menunjukkan kepercayaannya kembali, Aisyah tahu bahwa membangun kembali kepercayaan memerlukan waktu dan usaha yang konsisten.

Suatu hari, saat mereka duduk di teras rumah menikmati teh sore, Aisyah mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya. "Arya, aku ingin memberimu sesuatu," katanya sambil tersenyum. Kotak itu berisi sebuah gelang yang indah, dengan batu permata yang berkilauan.

Arya menerima gelang itu dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. "Apa ini?"

"Gelang ini adalah simbol dari komitmen dan harapan kita untuk masa depan," jawab Aisyah. "Aku ingin kita selalu mengingatkan diri kita tentang cinta dan usaha yang kita curahkan untuk memperbaiki semuanya."

Arya mengamati gelang itu dan kemudian menatap Aisyah dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Aisyah. Ini berarti banyak bagiku. Aku tahu kita masih memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, tapi aku juga tahu bahwa kita tidak sendirian."

Mereka saling berpelukan, merasa lebih dekat daripada sebelumnya. Cinta yang mereka miliki mungkin telah diuji, tetapi itu juga telah tumbuh lebih dalam dan lebih kuat. Dengan waktu dan usaha, mereka berdua merasa bahwa mereka bisa menghadapi apa pun yang datang di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun