Mohon tunggu...
Diaz Abraham
Diaz Abraham Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyesap kopi, pengrajin kata-kata, dan penikmat senja

Peraih Best Feature Citizen Jurnalis 2017 dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) | Sisi melankolianya nampak di Tiktok @hncrka | Narahubung: diazabraham29@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta di Tengah Api "98"

20 Mei 2016   17:59 Diperbarui: 20 Mei 2016   19:47 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam perjalanan bus, mereka terus menerus kan yel yel ajakan kepada seluruh masyarakat untuk merestui perjalanan mereka membela demokrasi, kebebasan yang telah lama hilang.

Kemudian ada lagu pada mu Negri yang salah satu baitnya berbunyi

"Pada mu Negri kami berjanji"

"Pada mu Negri kami berbakti"

"Pada mu Negri kami berjanji"

"Bagi mu Negri jiwa raga kami"

Lirik tersebut terasa sangat emosional bagi ku, entah kenapa bulu kuduk ku merinding mendengar suara mereka dengan taburan gendang. Kordinator aksi terus bersuara lewat pengeras suara menambah adrenalin setiap demonstran semakin meinggi.

Setiap anak yang melihat aksi para demonstran ini merasa kegirangan Dan berteriak "maju terus" bapak tua juga meneriakan yang sama "lengserkan soeharto!!!". Para demonstran semakin bersemangat menyanyikan lagunya, setibanya di depan universitas trisakti merkea tetap berdemonstran.ak ku sangka ternyata demonstran telah memadati jalan didepan univ trisakti. Para demontran ada yg menggunakan almet kunih, hijau, biru, abu-abu, biru muda Dan tua. Polisi berpakaian lengkap telah siap mengamankan jalannya demo.

Pukul 10.57 pasukan TNI datang, ini lah yang paling ditakuti demonstran. Karena TNI didik untuk melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan fisik sehingga mereka memiliki fisik yang kuat Dan mengerikan juga telah " mengamuk". Barakuda Dan gerbang kawat telah di bentangkan oleh para aparat tidak ketinggalan blangwir Dan tembakan gas air mata telah di siapkan.

Instring ku Dan Mikel sama-sama mengtakan bahwa akan terjadi keos di aksi kali ini. Aku Dan Mikel segera meninggalkan Hasan dan kolega. Kami bergegas pergi untuk mencari posisi pas untuk mengamati demonstrasi.

Akhirnya kami memilih sebuah jembatan penyebrangan di dekat Trisakti untuk spot pengamatan. Pukul 11.30 semua universitas telah hadir. Akhirnya aksi di lakukan. Dengan teriknya matahari kami amat yakin gesekan akan terjadi, dan benar saja baru saja mereka mendendangkan yel-yel, seluruh polisi telah merangsek menghalau demonstran. Aksi dorong terjadi dalam gesekan kali ini. Batu betebaran ke udara menuju arah polisi. TNI berlari merangsek melalui tengah kericuhan tadi. Akhirnya keos itu berenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun