Langkah Badai langsung terhenti mendengar suara sahabatnya, diapun berpaling memandang pintu kamar Bara.
"Klik", setelah sesaat menunggu pintu tadi pun terbuka dan Bara muncul di depan pintu seraya mengangsurkan kunci motor milik Badai.
"Ah tenang saja Ra, lain kali, ga usah menunggu aku kembali untuk sekedar kunci. Tapi terima kasih ya, dirimu sudah mau membawa sepeda motor bututku malam ini.
"Ah, aku malah enak ga perlu jalan kaki", jawab Bara.
"Ya sudah Ra, aku kekamarku ya. Makasih, makasih, makasihhhhh banget", Badai pun berlalu dari hadapan Bara.
"Dai!"
"Yup, kenapa teman?"
"Assalamu Alaikum".
"Waalaikum salam"
"Kebiasaan nyelonong nih".
"Hehehe, enggak lah, Cuma lupa saja".