Sementara di atas panggung Bara tengah berorasi,“Insya Allah kawan-kawan, perjuangan kita tidak sia-sia. Tetap luruskan niat, tetap putih kawan-kawan. Tetap berjuang. Apa pun keyakinan beragama rekan-rekan. Insya Allah, tujuan kita suci! Tujuan kita satu! Tujuan kita reformasi total! Bangsa ini sudah cukup menderita. Beban rakyat sangat tinggi!” berapi-api Bara berorasi di depan rekan-rekannya.
Dalam waktu singkat, kerumunan mulai padat. Tak kurang ratusan mahasiswa akhirnya bergabung. Apalagi, mereka menerima berita bahwa di kampus-kampus lain, kegiatan yang sama tengah berlangsung.
“Kawan bagaimana situasi kita?” sesaat setelah turun dari podium, Bara bertanya kepada Badai
“Dai, kita bisa keluar ke jalan sekarang?” seorang rekan lain mengajukan pertanyaan.
Badai, melihat kerumunan rekan-rekan telah cukup besar, sesaat berpikir dan kemudian mengambil keputusan. Badai beranjak naik podium seraya berucap,”Kawan-kawan, pagi ini kita akan bergabung dengan beribu mahasiswa lainnya, ayo kita turun ke jalan, ayo kita ajak seluruh rakyat untuk menyuarakan kebenaran!”
“Ya, Ya, Reformasi!” disambut gemuruh suara mahasiswa yang tengah memadati halamankampus.
“Reformasi!” Ucap Badai lantang dari podium.
“Reformasiiii!” dijawab serempak oleh para mahasiswa seraya mengepalkan tangan tinggi keatas menyambut seruan Badai.
“Reformasi!”
“Reformasiiiii!”
“Rekan Togar pimpin barisan!”
“Reformasiii!” di jawab Togar seraya yang bersangkutab naik keatas podium bergabung denga Badai untuk mulai mengkomando barisan mahasiswa di hari itu.