Tapi apa jawabnya? Dia seolah olah tak mendengar perkataanku dia hanya mengangguk dan tetap berdiam diri. Aku terus mencari bersama kawan-kawan yang lain. Kami mulai kelelahan tetapi kunci dan koin tak kunjung jua kami temukan. Aku tak kuasa menahan amarahku akhirnya aku marah padanya.
"Ko kamu diam terus sih? Bantuin kita dong, enak banget cuman duduk dari tadi." Ucapku dengan nada sedikit tinggi.
Dia beranjak dari duduknya dan melawanku.
"Kamu gak liat, aku itu cape!" katanya sambil duduk kembali dan mengalihkan pandangannya dariku.
Dia pikir hanya dia saja yang lelah, padahal dari tadi kami juga lelah. Tak kuasa lagi menahan amarah, akhirnya aku menampar sebuah meja di depanku dan memandangi matanya.
"Kamu pikir kamu saja yang lelah? Kami juga lelah kami juga sama-sama capek, makannya kerja sama jangan Cuma mau enaknya dong!" ucapku dengan penuh amarah.
Teman-teman yang lain ikut membelaku dan datanglah mentor kami, ia meleraikan kami berdua dan si Wanita sombong itu akhirnya kena marah senior. Â
Hari pertama, kedua dan ketiga ospek sudah aku lewati, capek setengah mati kami dikerjai habis-habisan oleh senior kami. Namun tak apa, bukan masalah yang besar juga bagiku karena aku juga bersenang-senang.
Setelah melewati masa orientasi, akhirnya kegiatan KBM dimulai. Aku memutuskan untuk menjadi murid yang rajin dan pintar. Menurutku pintar itu pilihan, kalau kita mau menjadi pintar maka rajin belajarlah. Jadi tidak ada manusia bodoh hanya saja manusia yang tak mau berusaha dan hanya ingin bermalas-malasan. Aku ingin pintar dan aku berusaha mencapainya. Dan alhamdulillah berkat kerja kerasku aku mampu masuk peringkat ke 10 besar, meskipun hanya peringkat 10 besar tapi itu sudah membanggakan orang tuaku.
Aku berhasil naik kelas dan masuk peringkat 10 besar, kini aku sudah kelas 12. Akhirnya penghujung kelas akan dimulai, entah mengapa suasana di penghujung kelas itu mengasikan, banyak sekali tantangannya tapi aku menyukainya aneh bukan? Aku memang menyukai segala jenis tantangan dan rintangan, yang penting tantangannya masih bisa kulewati tidak sampai membuatku ingin mati muda.
***