Akhirnya buku pertamaku siap diedarkan ke seluruh Indonesia, dan ternyata tidak sesuai harapanku. Aku pikir bukunya tidak akan laku jika di pasarkan, ternyata banyak sekali peminatnya. Bahkan pihak penerbit harus berkali-kali menerbitkan ulang, karena cepat habis. Aku sangat bersyukur pada tuhanku, aku di gagalkan saat akan meraih mimpiku. Namun Allah ganti dengan yang lebih baik untukku, tak henti-hentinya aku mengucap syukur pada Allah yang telah memberikan kelancaran padaku. Orang tuaku sangat bangga padaku dan kali pertamanya mereka berkata langsung padaku.
"Alhamdulillah, Ayah bangga." Ucap ayah sambil mengelus-elus kepalaku.
Sedih campur bahagia dan bangga pada diri sendiri, akhirnya aku dapat melakukan hal yang membanggakan.
Dari novel tersebut akhirnya aku mendapatkan penghasilan sendiri, dan aku memutuskan untuk kuliah. Aku membayar biaya kuliahku sendiri, membeli kendaraan sendiri, dan membeli segala keinginan dan kebutuhan orang tuaku.
Aku melanjutkan kuliahku, aku berambisi untuk cepat-cepat lulus. Aku masuk jurusan Arsitektur. Saat pembuatan skripsi fokusku terbagi dua, aku harus mengerjakan skripsi dan juga menulis novel buku ke-3ku. Kujalani dengan tulus dan ikhlas, alhamdulillah aku lulus dengan cepat dan buku ke-3ku siap launching. Tak terasa perjuanganku sudah sampai sini, akhirnya beban keluarga dapat membanggakan 2 orang tua sekaligus. Terima kasih Ya Allah atas berkat rahmatmu dan terima kasih juga untuk diri sendiri yang mau berjuang dan bertahan sampai sekarang. Saat lulus kuliah alhamdulillah aku disuguhi banyak tawaran pekerjaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H