Jika konsumerisme masyarakat dan sistem politik masih berorientasi pada hal-hal materi, maka dapat menyebabkan peningkatan perjudian yang menyebabkan korupsi. Korupsi itu sendiri, di sisi lain, adalah praktik yang tidak pernah berakhir selama pandangan tentang kekayaan tetap tidak berubah. Semakin banyak orang salah paham tentang kekayaan, semakin banyak orang melakukan korupsi. Ada dua faktor utama yang menyebabkan korupsi: faktor internal dan eksternal. Lalu apa penyebab dari kedua faktor tersebut? Mari kita simak penjelasan berikut ini bersama-sama.
1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah salah satu faktor penyebab korupsi yang timbul dari dalam diri seseorang. Hal ini umumnya ditandai dengan adanya sifat manusia yang terbagi menjadi dua aspek, antara lain:
- Berdasarkan Aspek Perilaku Pribadi
Perilaku individu memiliki beberapa dimensi, antara lain: Sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih. Orang serakah atau serakah akan ingin menambah kekayaan dan kemakmurannya dengan melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, seperti korupsi. Tergoda oleh perbuatan bejat. Salah satu penyebab terjadinya korupsi ini adalah tonggak ketahanan hidup seseorang. Jika seseorang tidak memiliki moral yang kuat atau tidak konsisten, pengaruh luar dapat dengan mudah menyerang mereka. Salah satu penyebabnya. Jika seseorang memiliki gaya hidup yang konsumtif dan pendapatannya lebih kecil dari konsumsinya, hal itu menyebabkan terjadinya korupsi. Tentu hal ini sangat berkaitan dengan pendapatan.
- Berdasarkan Aspek Sosial
Berdasarkan aspek sosial, seseorang dapat melakukan perbuatan korupsi. Ini terjadi dengan dorongan dan dukungan anggota keluarga, tetapi bertentangan dengan keinginan individu. Lingkungan dalam hal ini memberikan insentif untuk benar-benar melakukan korupsi daripada menghukumnya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mendorong korupsi rentan terhadap pengaruh eksternal yang meliputi berbagai aspek seperti: korupsi. Masyarakat tidak menyadari bahwa korban dan korban korupsi terbesar adalah diri mereka sendiri. Selain itu, masyarakat kurang menyadari keterlibatan mereka dalam korupsi. Partisipasi aktif dalam agenda antikorupsi dan antikorupsi akan memastikan pencegahan dan pemberantasan korupsi. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan pendidikan dalam hal kesadaran bagaimana menyikapi korupsi di masyarakat.
- Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi sangat mirip dengan perilaku konsumen, dengan faktor internal. Perbedaannya adalah penekanannya pada pendapatan daripada karakteristik konsumen. Jika pendapatan tidak mencukupi, hal ini dapat menyebabkan seseorang melakukan korupsi.
- Aspek Politik
Di sisi politik, kepentingan politik dapat mengarah pada korupsi dan perolehan serta retensi kekuasaan. Secara umum, secara politis, ini dapat membentuk mata rantai yang tidak terputus dari satu orang ke orang lain.
- Aspek Organisasi