* Staf yang efektif dan efisien di setiap area masyarakat (pemukiman/apartemen).
* Memberikan informasi daerah rawan kejahatan.
* Membentuk kelompok dalam masyarakat untuk mengatur kegiatan sosial yang berdampak pada keamanan lingkungan.
* Mengevaluasi kinerja anggota masyarakat yang peduli lingkungan.
Penanggulangan kejahatan sulit dicapai dengan mengandalkan keterampilan aparat keamanan, upaya pelibatan individu anggota masyarakat, dengan mempertimbangkan aspek sosial budaya. Kita perlu memiliki gambaran yang jelas tentang peran individu, menyinggung peran individu yang bukan pelaku maupun korban kejahatan. Sebagai anggota masyarakat budaya, individu tidak hanya harus menuntut perlakuan yang adil, tetapi juga menjadi anggota masyarakat yang sadar hukum dan jujur dengan memperkuat solidaritas timbal balik. Solidaritas kolektif dalam pencegahan kejahatan tidak hanya tentang memerangi pelaku, tetapi juga tentang mendukung korban, keluarga mereka dan mantan pelaku. Pendampingan keluarga korban dimaksudkan untuk mencegah balas dendam terhadap pelaku dan keluarganya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pencegahan kejahatan melalui peran serta masyarakat dapat berupa:
* Hindari menjadi sasaran kejahatan.
* Melindungi daerah pemukiman.
* Bantuan kepada masyarakat yang rentan secara sosial ekonomi.
* Melindungi mereka yang rentan secara mental, fisik dan sosial.
* Tidak menunjukkan kekayaan.
* Kerjasama dengan Polisi.