Monna terdiam dan menatap calon suaminya. Air matanya tak lagi terbendung. Rupanya Monna menyadari sesuatu yang telah terjadi antara aku dengan lelakinya.
“Dia yang kau banggakan adalah laki-laki yang telah menyakitiku. Dia meninggalkanku demi dirimu. Dan aku akan membuatmu merasakan rasa sakit yang sama.”
Dooooooor!
Aku terjatuh!
Laki-laki itu mengeluarkan pistol dari balik bajunya.
“Aku tahu bahwa kau akan datang dan merusak semuanya, Angella. Dan kini semua itu sudah berakhir. Kau harus mati jika niatmu adalah untuk mengganggu pernikahanku.” Joe tertawa setelah melihatku terkapar.
Monna berteriak. Semua orang berlomba untuk meninggalkan gedung gereja.
Aku rasa sandiwara ini tak perlu terlalu lama.
“Hahaha... kau pikir semudah itukah membunuh diriku?”
Joe terkejut saat melihatku bangkit. Berulangkali dia menarik pelatuknya. Berulangkali juga dia telah gagal untuk membuatku mati. Aku tak akan membiarkan waktu terbuang dengan sia-sia. Aku akan segera mengakhirinya.
“Bersiaplah untuk menerima takdirmu, Joe!”