Mohon tunggu...
Desi Windari
Desi Windari Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Pendidikan, pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Peningkatan Kognitif pada Anak Usia Dini

1 Desember 2023   16:22 Diperbarui: 1 Desember 2023   17:03 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL SIMBOL HURUF DENGAN MEDIA PERMAINAN DI TK ARRAHMAN SINDANGGARUT WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN

OLEH

RUSIAH,S.Pd.

NPM: 2313061380

PENDIDIKAN PROFESI GURU PG PAUD DALAM JABATAN

UIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2023-2024

 

BAB I

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG

Pendidikan Taman kanak kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini. Taman kanak kanak yang disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun.

Melalui Pendidikan Anak Usia Dini anak dapat mengembangkan kemampuan mereka dari berbagai aspek perkembangan nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa dan seni sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan usia anak tersebut. Proses pembelajaran anak usia dini menekankan pada prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Bermain adalah bagian dalam kehidupan setiap anak dan merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan potensi anak secara optimal. Metode bermain yang digunakan harus disesuaikan dengan perkembangan usia anak agar anak dapat berkembang secara optimal.

Salah satu aspek perkembangan yang sangat penting adalah aspek kognitif agar anak memiliki kemampuan berfikir untuk mengolah perolehan belajarnya dan memecahkan masalah. Di dalam aspek kognitif terdapat 3 lingkup perkembangan yaitu belajar pemecahan masalah, berfikir logis dan berfikir simbolik. Salah satu aspek kognitif dalam berfikir simbolik yang perlu dikembangkan adalah kemampuan mengenal lambang huruf. Oleh sebab itu kemampuan mengenal lambang huruf perlu disimulasi sejak dini.

Namun yang sering terjadi adalah guru cenderung terlalu monoton dalam mengenalkan huruf pada anak, seperti mewarnai huruf dan menjiplak atau guru mengenalkan huruf dengan menuliskan huruf pada papan tulis lalu menyebutkan bunyi huruf, kemudian anak diminta untuk menirukan bunyi huruf tersebut.

Guru masih menerapkan teacher center dimana guru masih menjadi pusat dari ilmu pengetahuan, padahal hal tersebut akan cenderung membuat anak bosan dan membuat anak kurang aktif serta malas untuk mengembangkan rasa keingintahuannya. Padahal apabila guru dapat membuat alat permainan edukatif yang menarik untuk anak dan menjadi anak sebagai pusat dari pembelajaran maka anak akan dengan sendirinya mengenal simbol huruf.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti di Taman Kanak-kanak ARRAHMAN pada kelompok A, pada umumnya anak masih kesulitan menyebutkan huruf dalam kegiatan pembelajaran mengenal huruf.

  • Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah dalam kegiatan belajar -- mengajar sebagai berikut:
  • Anak belum mampu menyebutkan lambang huruf
  • Anak masih memerlukan bantuan guru dalam menuliskan bentuk huruf
  • Guru kurang mampu menciptakan alat permainan edukatif dalam pembelajaran
  • RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
    • Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas diajukan rumusan masalah yaitu: "Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal huruf melalui media permainan di Taman Kanak-kanak ARRAHMAN?" atas dasar rumusan masalah peneliti mengajukan proposal "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL SIMBOL HURUF DENGAN MEDIA PERMAINAN DI TK ARRAHMAN SINDANGGARUT WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN"

  • Pemecahan Masalah

Melihat permasalahan yang terjadi, maka pemecahan masalah yang baik untuk mengembangkan kemampuan mengenal huruf pada anak Taman Kanak-kanak Arrahman adalah dengan cara belajar sambil bermain, karena bermain merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan kesenangan dan kepuasan tersendiri pada anak.Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas didasarkan kepada ketentuan sebagai berikut:

  • Kemampuan anak dalam mengenal huruf dikategorikan BSH  dengan pemerolehan  nilai 70-100
    • Kemampuan anak dalam mengenal huruf dikategorikan SB apabila hasil mendapat nilai 51-69
    • Kemampuan anak dalam mengenal huruf dikategorikan BB apabila hasil mendapat  nilai 10-50
  • TUJUAN PENELITIAN
    •  Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal huruf melalui permainan.
    • MANFAAT PENELITIAN
    • Manfaat bagi anak didik
    • Meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar anak dalam aspek pembelajaran kognitif
    • Meningkatkan perkembangan mengenal huruf pada anak didik
    • Manfaat bagi guru
    • Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan minat baca anak didik melalui permainan
    • Dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas
    • Manfaat bagi sekolah
    • Sekolah akan mampu mengembangkan model-model pembelajaran
    • Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai pendukung dalam kegiatan pembelajaran

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A. Hakikat Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun (Undang undang Sisdiknas tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan anak.

Menurut Mansur (2005: 88) anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Menurut berbagai penelitian di bidang neurologi terbukti bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk dalam kurun waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100% (Slamet Suyanto, 2005: 6).

Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14, upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia 0-6 tahun tersebut dilakukan melalui Pendidikan anak usia dini (PAUD). Pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini jalur nonformal berbentuk kelompokbermain (KB), aman penitipan anak (TPA), sedangkan PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan seperti bina keluarga balita dan posyandu yang terintegrasi PAUD  atau yang kita kenal dengan satuan PAUD sejenis (SPS).

Maleong menyebutkan bahwa ragam pendidikan untuk anak usia dini jalur non

formal terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok taman penitipan anak (TPA) usia 0-6 tahun); kelompok bermain (KB) usia 2-6 tahun; kelompok satuan PADU sejenis (SPS) usia 0-6 tahun (Harun, 2009: 43).

Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga diperlukan stimulasi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Pemberian stimulasi tersebut harus diberikan melalui lingkungan keluarga, PAUD jalur non formal seperti tempat penitipan anak (TPA) atau kelompok bermain (KB) dan PAUD jalur formal seperti TK dan RA. 

 

  • TEORI-TEORI BELAJAR
    • Teori Konstruktivisme
    • Teori pembelajaran yang diterapkan pada pendidikan anak usia dini menganut teori belajar konstruktivisme yang disumbangkan oleh Jean Piaget dan Vigotsky. Menurut teori belajar ini belajar sebagai usaha membangun pengetahuan tidak hanya bersumber dari guru, namun siswa juga aktif dalam membangun pengetahuan. Ausubel dalam Isnawati dkk (2013) berpendapat bahwa belajar adalah proses penuh makna dalam mempertautkan kejadian atau bahaan (informasi) baru dengan konsep dan proporsi-proporsi yang sudah ada dalam bentuk kognisi. Dalam proses menghubungkan informasi baru dengan konsep-konsep yang ada itulah diperoleh pengetahuan baru, ingatan baru, organisasi pengetahuan baru yang secara hierarki dan terjadi proses kelupaan.

Dapat diartikan bahwa belajar merupakan proses yang penuh makna dalam membangun pengetahuan yang didasari dari kejadian-kejadian yang dialami oleh siswa. Sedangkan Semiawan dalam Sujiono dan Nuaraini (2013) berpendapat bahwa pendekatan konstruktivisme bertolak dari satu keyakinan bahwa belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, setelah direncanakan dan kemudian dipahami dalam diri individu dan merupakan perbuatan dalam diri seseorang. Dalam perbuatan belajar seperti itu bukan apanya atau isi pembelajarannya yang penting, melainkan bagaimana mempergunakan peralatan mental untuk menguasai apa yang dipelajari."

Pendapat di atas tentang teori konstruktivisme dapat diartikan bahwa belajar merupakan pengetahuan yang dibangun oleh anak itu sendiri berkat pengalaman-pengalaman dan interaksi aktif dengan lingkungan yang melibatkan teman sebaya dan orang dewasa.

Dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivisme lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia untuk membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Teori ini menuntut guru untuk menciptakan suasana yang memungkinkan anak untuk meningkatkan dan menyempurnakan konsep yang dipahami sebelumnya, sehingga anak dapat membangun pengetahuannya sendiri dan memecahkan suatu masalah.

  • Teori Behaviorisme

Teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori behaviorisme terkenal dengan hubungan antara stimulus dan respon. Perilaku yang ditanamkan dapat dilakukan melalui pembiasaan, hal tersebut sejalan dengan pendapat Skinner dalam Sujiono dan Nuaraini (2013) yang menyatakan bahwa behavioristik identik dengan teori stimulus-respons dan operant conditioning.

Teori behaviorisme lebih terkait bagaimana anak-anak berkembang secara sosial emosional dan intelektual tetapi tidak menjelaskan tentang perkembangan fisik. Menurut Thorndike dalam Budiningsih (2004) menyatakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau gerakan/tindakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori behaviorisme berkaitan dengan perubahan perilaku yang muncul akibat stimulus dan respon yang diberikan. Setelah muncul respon dari anak, guru sebaiknya memberikan penguatan berupa perhatian dan pengulangan agar anak termotivasi untuk belajar. Saat guru memberikan stimulus kepada anak, anak diharapkan dapat merespon pembelajaran yang diberikan, respon tersebut didapatkan ketika anak mendapatkan pengalaman dari pembelajaran yang diberikan.

  • Teori Kognitivisme
  • Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasil belajat itu sendiri. Menurut teori ini, belajar tidak hanya sekadar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Teori belajar kognitif didasari pada empat prinsip yaitu:
  • Pembelajaran aktif dalam upaya untuk memahami pengalaman
  • Pemahaman bahwa pelajar mengembangkan tergantung pada apa yang telah mereka ketahui
  • Belajar membangun pemahaman dari pada catatan
  • Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang aktif akan membuat anak memahami pengalaman dan menyatukannya dengan pengalaman yang sudah ia ketahui.

  • PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
  • Pengertian Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
  • Kogitif adalah suatu proses yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa, proses kognitif ini berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang dengan berbagai minat terutama kepada ide-ide dan belajar.

  • Padmonodewo (2003) mengemukakan bahwa kognitif merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukkan perkambangan dari cara anak berfikir untuk menyelesaikan berbagai masalah.

  • Perkembangan kognitif adalah semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya, kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap makna, penilaian dan penalaran (Jamaris, 2006). Dengan demikian maka perkembangan kognitif adalah merupakan salah satu perkembangan dari cara berfikir anak dalam upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
  • Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
  • Menurut Piaget dalam Sujiono (2010) perilaku anak dapat dikategorikan ke dalam empat tahap perkembangan kognitif yaitu:
  • Tahap Sensori Motorik (0 -- 24 bulan)
  • Tahap ini dimulai pada usia 6 -- 24 bulan. Dalam tahap ini perkembangan kognitif anak baru Nampak dalam bentuk aktivitas motorik sebagai reaksi stimulasi sensori. Piaget mengungkapkan pada tahap ini anak dapat memandang dirinya sendiri dan lingkungan sebagai dua identitas yang berbeda. Sebelum menginjak usia 18 bulan anak belum mengenal objek permanen, artinya benda apapun yang tidak ia lihat, tidak ia sentuh atau tidak ia dengar dianggap tidak ada.
  • Tahap Pra-Operasional (2 -- 7 tahun)
  • Pada tahap ini dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi (tidak langsung) serta bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukkan bahwa anak sudah mampu untuk melakukan tingkah laku simbolis. Anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang harus ada atau biasa ada, walau benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tidak dilihat, didengar atau disentuh lagi. Berfikir praoperasional bercirikan: mampu meniru, antisipasi, egosentris, memusat pada satu dimensi, belum berhasil untuk berfikir balik.
  • Tahap Operasional Konkret (7 -- 11 tahun)
  • Pada tahap ini anak sudah mampuuntuk memperhatikan lebih dari satu dimensi sealigus dan juga untuk menghubungkan dimensi-dimensi ini satu sama lain. Pada dasarnya perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa. Namun masih ada keterbatasan kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikirannya. Pada periode ini anak baru mampu berfikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.
  • Tahap Opersional Formal (mulai 11 tahun)
  • Pada tahap ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinakasikan baik secara stimulant maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu kapasitas menggunakan hipotesis dan kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia respons dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak.

Mengingat usia 2 -- 7 tahun merupakan tahap pra operasional, maka stimulus perkembangan yang tepat diberikan adalah melalui kegiatan yang melibatkan anak dengan memanfaatkan benda yang ada di lingkungan sekitar anak. Menurut Piaget pada tahap pra operasional anak sudah mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa anak pada tahap ini sistematis dan anak mampu melakukan perminan simbolis, imitasi serta mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi di waktu mendatang.

  • Aspek-Aspek Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
    • Menurut Jamaris (2006) aspek-aspek perkembangan kognitif terbagi menjadi tiga bagian yaitu berfikir simbolis, berfikir egosentris dan berfikir intuitif. Adapun ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
    • Berfikir simbolis
    • Berfikir simbolis yaitu kemampuan berfikir tentang objek dan peristiwa walaupun objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak
    • Berfikir egosentris
    • Berfikir secara egosentris yaitu cara berfikir tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri.
    • Berfikir intuitif
    • Berfikir intuitif yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alas an untuk melakukannya.
    • Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
    • Karakteristik kemampuan kognitifanak usia dini sebagaimana diangkapkan oleh Jamaris (2006) dibagi menjadi 2 kelompok umur yaitu usia 4 tahun dan usia 5 tahun.
    • Kemampuan kognitif usia 4 tahun
    • Sudah dapat menggambar sesuai dengan apa yang dipikirkannya
    • Proses berfikir selalu dikaitkandengan apa yang ditangkap oleh panca indera
    • Mulai dapat membedakan mana fantasi degan kenyataan yang sebenarnya
    • Kemampuan kognitif usia 5 tahun
    • Sudah dapat memahami jumlah dan ukuran
    • Tertarik dengan huruf dan angka. Ada yang sudah mampu menulisnya atau menyalinnya, serta menghitungnya
    • Mengenal berbagai warna
    • Pada akhir usia 6 tahun anak sudah mulai mampu membaca, menulis dan berhitung
  • KEMAMPUAN MENGENAL SIMBOL HURUF

Anak perlu dikenalkan dengan huruf abjad sejak usia dini agar anak dapat memahami bentuk dan bunyi untuk persiapan diri ke tahap selanjutnya yaitu membaca dan menulis. Ketika anak mengetahui dan memahami huruf abjad maka anak akan lebih mudah untuk membaca dan menulis. Soenjono (2003) mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal huruf adalah tahapan perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya.

            Dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan anak untuk mengetahui, memahami dan menyebutkan huruf abjad. Perkembangan baca tulis dimulai ketika anak mengenal huruf.

  • BERMAIN ANAK USIA DINI

Bermain adalah suatu hal yang menyenangkan bagi anak karena bermain merupakan dunia anak. Ketika anak bermain maka anak akan mengeksplorasi lingkungan dan mendapatkan pengalaman belajar sebagai bentuk stimulasi terhadap perkembangan anak. Sujiono (2010) menyatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan anak dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian dan memberikan informasi, memberikan kesenangan dan mengembangkan imajinasi anak spontan dan tanpa beban.

Bermain tidak hanya berkaitan dengan kesenangan saja namun juga merupakan stimulus yang dilakukan dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan pada anak. Salah satu aspek yang akan berkembang adalah aspek kognitif, karena ketika anak bermain mungkin anak akan menemukan huruf-huruf atau kata-kata di lingkungan sekitarnya. Melalui apa yang mereka lihat maka rasa ingin tahu anak akan muncul, pada saat itulah anak belajar mengenal huruf melalui bermain.

Nakita dalam Kamtini (2005) mengemukakan ada tiga manfaat bermain yakni:

Fisik motorik, dimana anak akan terlatih motorik kasar dan halusnya. Dengan bergerak ia akan memiliki otot-otot tubuh yang terbentuk secara baik dan lebih sehat secara fisiknya.

Sosial emosional, dimana anak akan merasa senang apabila ada teman bermainnya. Di tahun-tahun pertama kehidupan, orang tua merupakan teman bermain yang utama bagi anak, selain itu anak juga belajar komunikasi dua arah. Dengan berteman anak akan muncul rasa emosionalnya mealui bermain dengan lingkungan seperti adanya kerjasama antar kelompok, rasa saling menyayangi, menolong dan member.

  • Kognisi, dimana anak belajar mengenal atau mempunyai pengalaman, belajar perbendaharaan kata, bahasa dan berkomunikasi timbal balik.
  • KERANGKA BERFIKIR

Setelah diketahui kondisi awal proses pembelajaran khususnya mengenal huruf, di Taman Kanak-kanak ARRAHMAN kelompok A sebagian besar anak belum mampu menyebutkan huruf. Anak masih memerlukan bantuan guru untuk menyebutkan dan menuliskan bentuk huruf yang disebutkan guru. Peneliti sadar bahwa sebelumnya pembelajaran mengenal huruf yang dilakukan peneliti di Taman Kanak-kanak ARRAHMAN masih sangat akademis sebelumnya. Peneliti belum memanfaatkan model pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Peneliti hanya mengenalkan huruf dengan cara berbagai model permainan sehingga membuat anak menjadi mudah bosan. Oleh karena itu peneliti mencoba meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak dengan cara memanfaatkan model permainan dimodifikasi. Permainan ini diharapkan dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf, khususnya pada pengetahuan mengenal huruf abjad A-Z dan menuliskannya. Model permainan ini akan melalui berbagai siklus, dimana setiap siklusnya peneliti akan melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan observasi anak. Melalui siklus-siklus ini diharapkan peneliti dapat memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan penelitian dan indikator keberhasilan.

BAB III

METODE PENELITIAN

 

  • SUBJEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa Taman Kanak-kanak ARRAHMAN pada kelompok A yang berjumlah 13 anak, yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 5  anak perempuan.

Tempat

Penilitian dilakukan di Taman Kanak-kanak ARRAHMAN sindanggarut Kecamatan Way lima kabupaten pesawaran .

Waktu

Penelitian ini dilakukan pada semester awal tahun ajaran 2023.

  • DESAIN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

       Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (dalam Karwati, Euis & Priansa, 2014: 291) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berbentuk sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh peserta didik. Sementara itu, Wiria Atmadja (dalam Karwati, Euis,& Priansa, 2014: 291) menyatakan bahwa PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba sebuah gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran,dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut. Selanjutnya Arikunto (dalam Wulandari, 2017: 115) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

        Berdasarkan berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud PTK adalah penelitian yang dilakukan terhadap perilaku dan tindakan yang muncul di dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Model Penelitian Tindakan Kelas  pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang keempatnya merupakan siklus. Sedangkan model yang peneliti ambil adalah model dari Kemmis dan Mc Taggart yang dapat digaambarkan sebagai berikut:

Gambar 1

Model PTK (Kemmis dan Mc. Taggart)

 

  • Rincian Prosedur Penelitian

Pengumpulan data untuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan melalui tahapan siklus perbaikan yang nantinya direfleksi oleh peneliti tersebut untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Lang-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Siklus I
  • Rencana Tindakan
  • Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, bagaimana, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan mengapa tindakan kelas itu dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi unsure subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan apabila dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti. Adapun lang-langkah pernecanaan dalam penelitian sebagai berikut:
  • Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) tentang materi yang akan diajarkan dengan metode pembelajaran yang digunakan. RPPH berfungsi sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas agar mencapai tujuan yang diinginkan
  • Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai pengamatan pengenalan lambang huruf
  • Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran pendukung yang akan digunakan dalam pembelajaran mengenal lambang huruf.
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Dalam hal ini guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tidanakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat. Dalam refeleksi keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan yang perlu diperhatikan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I adalah pembelajaran yang telah direncanakan secara cermat, terkendali dan bijaksana sebagai dasar untuk mengembangkan tindakan berikutnya. Pada siklus ini guru melaksanakan dengan materi menceritakan pengalaman atau kejadian secara sederhana dan urut.
  • Observasi

Menurut Nawawi dan Martini (1996) observasi adalah pengamatan sekaligus pencatatan secara urut yang terdiri dari unsur-unsur yang bermunculan dalam suatu fenomena-fenomena dalam objek penelitian. Hasil dari pengamatan akan dilaporkan dengan susunan yang sistematis dan sesuai kaidah yang berlaku. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap unjuk kerja anak dalam membaca permulaan.

  • Refleksi
  • Kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah peneliti sudah selesai melakukan tindakan kelas. Refleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah evaluasi terhadap proses tindakan dalam satu siklus, kegiatan ini dapat dilakukan dengan teman sejawat yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai pijakan untuk melakukan kegiatan pada siklus selanjutnya.
  • Siklus II
  • Jika dalam siklus I tindakan penelitian belum berhasil maka dilanjutkan dengan siklus II dengan tahapan sama seperti yang dilakukan di siklus I.

 

  • Prosedur Pelaksanaan PTK

Perencanaan perbaikan

Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (scenario) siklus 1 dan 2. Menyusun RPPH siklus I dan 2 (5 hari/siklus) membuat lembar pengamatan perbaikan pengembangan kemampuan siswa, Menyiapkan media yang diperlukan untuk pelaksanaan. Menyiapkan lembar kesediaan sebagai penilain.

Pelaksanaan perbaikan

Pelaksanaan siklus pertama pada tanggal 17 sampai 21 Juli 2023

RPPH Ke

Pembukaan

Inti

Penutup

I

Berdoa, Absebsi,bernyanyi bersama

Bisik Huruf

Menyanyi  dan berdoa

II

Berdoa, Absebsi,bernyanyi

Menebalkan Huruf

Menyanyi  dan berdoa

III

Berdoa, Absebsi,bernyanyi bersama

Menempel Huruf

Menyanyi  dan berdoa

IV

Berdoa, bernyanyi bersama

Menebak Huruf

Menyanyi  dan berdoa

V

Berdoa, bernyanyi bersama

Menyusun Huruf

Menyanyi  dan berdoa

Pelaksanaan siklus ke dua dilaksanakan pada tanggal 7 sampai 11 Agustus 2023

RPPH Ke

Pembukaan

Inti

Penutup

I

Berdoa, Absebsi,bernyanyi bersama

Bisik Huruf

Menyanyi  dan berdoa

II

Berdoa, Absebsi,bernyanyi

Menebalkan Huruf

Menyanyi  dan berdoa

III

Berdoa, Absebsi,bernyanyi bersama

Menempel Huruf

Menyanyi  dan berdoa

IV

Berdoa, bernyanyi bersama

Menebak Huruf

Menyanyi  dan berdoa

V

Berdoa, bernyanyi bersama

Menyusun Huruf

Menyanyi  dan berdoa

Observasi dan Evaluasi

     Observasi dilakukan terhadap proses perbaikan, aktivitas belajar bermain simbol huruf. Observasi dan evaluasi dilakukan selama proses perbaikan berlangsung. Perangkat yang dibutuhkan adalah lembar pengamatan peningkatan kemampuan anak (lembar observasi siswa).

d. Analisis dan Refleksi

            Dari hasil observasi dan evaluasi, data-data yang terkumpul dianalisis, faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian direfleksi, didiskusikan, solusinya dijadikan rekomendasi untuk siklus berikutnya.

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

  1. Hasil penelitian

 

Perencanaan 

Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (skenario) siklus I, menyusun RPPH siklus I (5 hari), membuat lembar pengamatan perbaikan pengembangan kemampua siswa, Menyiapkan media yang diperlukan untuk pelaksanaan. menyiapkan lembar kesedian sebagai penilai.

Pelaksanaan 

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 21 Juli  2023,di TK ARRAHMAN, adapun kegiatan pelaksanaan sebagai berikut:

Hari /tanggal : Senin/ 17  Juli 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru Mengarahkan anak untuk membuat lingkaran dan berkelompok,  kemudian guru memberi arahan kepada siswa untuk memulai permainan atau kegiatan berlajar yaitu Bisik kata. Guru mulai membisikkan kata sederhana kepada siswa dan siswa menyampaikan kepada temannya satu persatu hingga memutar untuk memperoleh kata yang benar.

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

      Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta rama untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makan siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain.

Kegiatan akhir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Hari /tanggal : Selasa/ 18 Juli 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru menjelaskan pembelajaran terlebih dahulu tentang belajar menebalkan huruf dengan penuh semangat,setelah itu guru membagikan lembar tugas,kamudian  siswa diarahkan untuak menebalkan huruf yang sudah diberi penjelasan tersebut.

 

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

      Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta ilham  untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makn siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain.

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang.

Hari /tanggal : Rabu / 19 Juli  2023 mulai jam 8.00-10.30WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru membagikan lembar tugas berupa kertas yang yang sudah disiapakan sedemikian rupa lalu menempel huruf dengan meggunakan lem.huruf yang disusun oleh siswa dirangkai menjadi sebuah kata kata yang menjadikan imajinasi siswa berkembang.

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta aullia untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makn siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Hari  : Kamis / 20 Juli 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru membagikan lembar tugas, lalu siswa diminta guru untuk menebak huruf yang sudah disiapkan dengan permainan bernyayi sambil menebak huruf. Guru melatih mental anak untuk maju Kedepan dan satu Persatu menebak huruf tersebut.

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta imam untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makan siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Hari  :Jumat / 21 Juli 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru memberikan Penjelasan terkait pembalajaran yang akan diterapkan pada hari ini yaitu mengenai menyusun huruf dengan kertas berwarna yang sudah disiapkan .setelah sudah disusuan oleh siswa dengan kata sebuah binatang siswa menjelaskan deskripsi binatang tersebut

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta  zivanna untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makan siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain,

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Observasi dan evaluasi

Berdasarkan pelaksanaan siklus I maka telah terkumpulan data sebagai berikut :

Hasil Belajar (Siklus I)

 

No

Nama Siswa

INDIKATOR

NILAI/KATEGORI

HARI 1

HARI 2

HARI 3

HARI 4

HARI 5

1

ARROHMAN

10

    10

10

10

10

50/BB

2

AMANDA

10

15

10

10

15

60/SB

3

AFIKA

10

10

10

15

15

60/SB

4

BAGUS

10

10

10

10

10

50/BB

5

EGY

10

10

10

15

15

60/SB

6

FARHAN

10

10

10

10

10

50/BB

7

LAMIA

10

10

10

15

15

60/SB

8

EVAN

10

10

10

    15

10

55/SB

9

ILHAM

10

15

10

    15

15

65/SB

10

NISWA

10

15

10

15

15

65/SB

11

ARGA

10

10

10

15

15

60/SB

12

KANAYA

10

10

15

10

15

60/SB

13

IMAM

10

10

10

10

15

55/SB

Rata-rata

58,46

Keterangan:

BB:   Belum Berkembang

SB:   Sudah  Berkembang

BSH: Berkembang sesui harapan

Dari tabel diatas, terlihat banwa pada pembelajaran dikelas berbasis permainan  untuk mengenal lambang huruf di siklus 1(5 hari ) adalah kategori BB(belum berkembang) berjumlah 3 siswa,kategori SB( sudah bekembang ) berjumlah 10 siswa,sedangkan kategori BSH berjumlah 0 siswa. Dengan rata-rata penilaian keseluruhan 58,46

Analisis dan Refleksi

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil dikusi mengenai pelaksanaan pada dasarnya yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan untuk guru adalah proses pembibimbingan dan perhatian harus menyeluruh dan perlu trik-trik untuk memotivasi anak agar lebih teliti dan focus dalam melaksanakan tugas guru.

  Siklus  II 

Perencanaan 

Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (scenario) siklus 2, menyusun RKH siklus 2 (5 hari), membuat lembar pengamatan perbaikan pengembangan kemampuan sisiwa, menyiapkan media yang diperlukan untuk pelaksanaan.

Pelaksanaan 

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 sampai 11 Agustus 2023, di TK ARRAHMAN adapun kegiatan pelaksanaan sebagai berikut:

Hari /tanggal : Senin/ 7 Agustus 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru Mengarahkan anak untuk membuat lingkaran besar,  kemudian guru memberi arahan kepada siswa untuk memulai permainan atau kegiatan berlajar yaitu Bisik huruf.Guru mulai membisikkan kata sederhana kepada siswa dan siswa menyampaikan kepada temannya satu persatu hingga memutar untuk memperoleh kata yang benar.

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

      Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta kanaya untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makan siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain.

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Hari /tanggal : Selasa/ 8 Agustus 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru menjelaskan pembelajaran terlebih dahulu tentang belajar menebalkan huruf dengan penuh semangat,setelah itu guru membagikan lembar tugas,kamudian  siswa diarahkan untuak menebalkan huruf yang sudah diberi penjelasan tersebut.

 

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

      Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta niswa untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makn siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain.

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang.

Hari /tanggal : Rabu / 9 Agustsus  2023 mulai jam 8.00-10.30WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru membagikan lembar tugas berupa kertas yang yang sudah disiapakan sedemikian rupa lalu menempel huruf dengan meggunakan lem.huruf yang disusun oleh siswa dirangkai menjadi sebuah kata kata yang menjadikan imajinasi siswa berkembang.

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta amanda untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makn siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Hari  : Kamis / 10 Agustus 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB 

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti)

Guru membagikan lembar tugas, lalu siswa diminta guru untuk menebak huruf yang sudah disiapkan dengan permainan bernyayi sambil menebak huruf. Guru melatih mental anak untuk maju Kedepan dan satu Persatu menebak huruf tersebut.

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta rohman untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makan siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain

Kegiatan ahir IV (penutup)

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Hari  :Jumat / 11 Agustus 2023 mulai jam 8.00-10.30 WIB

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

      Guru mengucapkan salam dan disambut dengan salam secara serempak, lalu guru memimpin doa belajar dan surat-surat pendek ,serta kegiatan lagu dengan gerakan agar anak menjadi semangat.Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa.

Kegiatan Pengembangan II (Inti) 30 menit

Guru memberikan Penjelasan terkait pembalajaran yang akan diterapkan pada hari ini yaitu mengenai menyusun huruf dengan kertas berwarna yang sudah disiapkan .setelah sudah disusuan oleh siswa dengan kata sebuah binatang siswa menjelaskan deskripsi binatang tersebut

Kegiatan pengembangan III (istirahat)

Setelah selesai siswa diminta mencuci tangan, dan guru meminta  argha untuk memimpin doa makan dan dilanjutkan makan bersama. Setelah selesai makan siswa diperbolehkan bermain bersama dihalam, guru memantau   anak-anak yang sedang bermain,

Kegiatan ahir IV (penutup) 30 menit

      Guru mengevaluasi kegiatan hari ini, dan memberi nasehat serta tugas yang harus diselesaikan di rumah, lalu guru mengajak bernyaynyi bersama, dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengucap salam dan siswa satu persatu salim tangan lalu berpamitan pulang

Obserpasi dan evaluasi

Berdasarkan pelaksanaan siklus II maka telah terkumpulan data sebagai berikut :

Hasil Belajar (Siklus II)

 

No

Nama Siswa

INDIKATOR

NILAI/KATEGORI

HARI 1

HARI 2

HARI 3

HARI 4

HARI 5

1

ARROHMAN

10

    10

10

10

10

50/BB

2

AMANDA

10

15

15

10

15

65/SB

3

AFIKA

10

10

10

15

15

60/SB

4

BAGUS

10

10

10

10

15

55/SB

5

EGY

15

15

10

15

15

70/BSH

6

FARHAN

10

10

10

15

15

60/SB

7

LAMIA

10

10

10

15

15

60/SB

8

EVAN

10

10

15

    15

15

65/SB

9

ILHAM

15

15

15

    15

20

80/BSH

10

NISWA

15

15

15

20

20

85/BSH

11

ARGA

10

15

15

15

15

70/BSH

12

KANAYA

10

10

15

10

15

60/SB

13

IMAM

10

10

10

10

15

55/SB

Rata-rata

64,23

Keterangan:

BB:   Belum Berkembang

SB:   Sudah  Berkembang

BSH: Berkembang sesuai harapan

Dari tabel diatas, terlihat banwa pada pembelajaran dikelas berbasis permainan  untuk mengenal lambang huruf di siklus 2 (5 hari ) adalah kategori BB(belum berkembang) berjumlah 1 siswa,kategori SB( sudah bekembang ) berjumlah 8 siswa,sedangkan kategori BSH berjumlah 4 siswa. Dengan rata-rata penilaian keseluruhan 64,23

Analisis dan Refleksi 

Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil pelakasanaan pada dasarnya yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan untuk guru adalah proses pembimbingan perlu memberikan motivasi kepada anak agar lebih teliti dan focus dalam pelaksanaan tugas guru.

  1. Pembahasan              

   Pengenalan simbol huruf atau huruf abjad  pada pembelajaran berbasis permainan yang dilakukan  adalah salah satu perkembangan kognitif yang  harus  dikembangkan sejak anak usia dini. Mengenalan huruf sejak anak usia dini banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh, antara lain anak dapat mengembangkan kecerdasan,mengasah daya ingat  dan juga imajinatif, keterampilan kognitif, serta pola berpikir kreatif.

Permainan   adalah permainan yang unik dan menarik yang bisa merangsang imajinasi otak dan bisa berpola fikir untuk mengembangkan kecerdasanya.

Permaian mengenal simbol huruf  memberi kesempatan kepada anak-anak untuk:

Memahami bentuk huruf

Mengingat Simbol huruf

Melatih untuk menulis

Serta menggabungkan huruf agar menjadi sebuah kata atau kalimat

Alat permainan yang digunkan bermacam macam antara lain bisik huruf,menebalkan huruf,menempel huruf, menebak huruf,menyusun huruf.

Dari penelitian siklus 1dan siklus 2 yang sudah dilaksanakan bahwa pada pembelajaran dikelas berbasis permainan  untuk mengenal lambang huruf di siklus 1(5 hari ) adalah kategori BB(belum berkembang) berjumlah 3 siswa,kategori SB( sudah bekembang ) berjumlah 10 siswa,sedangkan kategori BSH berjumlah 0 siswa. Dengan rata-rata penilaian keseluruhan 58,46. Sedangkan pada pembelajaran dikelas berbasis permainan  untuk mengenal lambang huruf di siklus 2 (5 hari ) adalah kategori BB(belum berkembang) berjumlah 1 siswa,kategori SB( sudah bekembang ) berjumlah 8 siswa,sedangkan kategori BSH berjumlah 4 siswa. Dengan rata-rata penilaian keseluruhan 64,23

 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

 

 

 

  1. KESIMPULAN

     Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan hasil observasi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal simbol huruf dengan media permainan pada anak di kelompok A TK ARRAHMAN Sindanggarut kecamatan Way lima  Kabupaten Pesawaran, menunjukan hasil yang baik dan memuaskan dengan melihat hasil peningkatan pada siklus II yaitu bahwa siswa yang telah mampu mengikuti kegiatan pembelajaran  melalui  metode pembelajaran ini.

2. SARAN

Kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah dapat menajdi motor penggerak dalam perbaikan terhadap proses pembelajaran,  kepala sekolah sebaiknya menjaga hubungan baik antara kepala sekolah dan guru melalaui kerja kolaborasi.

Kepada Guru Kelas yang lain

Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media permainan yang menyenangkan dan bervariasa agar dapat membuat anak berminat dan antusias terhadap proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

 

Jamaris(2006).Perkembangan Kognitif.Universitas Terbuka

Kamtini.(2005).Bermain melalui garak dan lagu di taman kanak kanak. Jakarta,Sisdiknas.

Karwati, Priansa dan Somad. (2014). Manajemen Kelas (Classroom Management) Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenagkan, dan Berprestasi.         Bandung: Penertibit Alfabet.

Ki Hajar Dewantara (2003).Tujuan Anak Usia Dini. pendidikan nasional Indonesia.

Mansur (2005).Pengertian Anak Usia Dini yang bersifat unik.Sisdiknas

Inaswati,Dian & Suhariadi Rendi(2013). Jurnal Psikologi Industri dan          Organisasi.Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.    

Sujiono,Yuliani N.(2010).Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta,Universitas Terbuka.

Soemarti.(2003).Anak Usia Dini.https://id.wikipedia.org/wiki/Anak_Usia_Dini

M Mahnifra, (2013) 75849-ID-upaya-meningkatkan-kemampuan-kognitif-an.pdf


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun