Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Sastra "Tarian Bumi" Karya Oka Rusmini Lagi, Yuk!: Tinjauan Sosiologis-Ekspresif

11 November 2021   08:44 Diperbarui: 11 November 2021   08:46 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti Luh Sekar pada awalnya, Telaga juga memilih laki-laki yang bisa menghargainya dan tidak memperalatnya. Dialog-dialog Luh Sekar kepada Telaga juga sebaliknya adalah dialog-dialog feminis yang membicarakan ketertindasan mereka dalam hidup mereka.

 

Tak dapat disangkal, Tarian Bumi hadir dalam bentuk novel sebagai resepsi pula bagi penulisnya secara tidak langsung, di alam bawah sadarnya. Secara keseluruhan merupakan perpaduan antara tekanan atau pengalaman hidup pengarangnya secara psikologis maupun secara sosial. Beberapa persamaan psikologis pengarang di atas melatari tokoh-tokoh perempuan dalam Tarian Bumi. Pemberontakan terhadap adat, pembangkangan terhadap kultur, dan kekeraskepalaan tokoh-tokoh perempuannya terhadap cinta, pemikiran, dan kehidupan yang kian lama kian modern.

 

Daftar Pustaka

 

Dhana, I Nyoman. 1994. Pembinaan Budaya dalam Keluarga Daerah Bali. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

Rusmini, Oka. 2004. Tarian Bumi. Magelang: Indonesiatera.

Setia, Putu. 1987. Menggungat Bali. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Suasthawa Dharmayudha, I Made, I Wayan Koti Santika. 1991. Filsafat Adat Bali. Denpasar: Upada Sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun