Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Sastra "Tarian Bumi" Karya Oka Rusmini Lagi, Yuk!: Tinjauan Sosiologis-Ekspresif

11 November 2021   08:44 Diperbarui: 11 November 2021   08:46 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sejak muda, Telaga sebenarnya benci terlahir sebagai seorang putri bangsawan. Terlalu banyak aturan adat yang harus dijalaninya. Lebih-lebih karena ibunya sendiri seorang sudra, yang disunting oleh lelaki brahmana. Dengan cara penceritaan kilas balik, Oka Rusmini mengungkapkan pergolakan batin Telaga yang kecewa dengan orang-orang yang "menjadi peta dalam proses kelengkapan pembentukan Telaga sebagai perempuan".

 "Aku tidak pernah meminta peran sebagai Ida Ayu Telaga Pidada. Kalaupun hidup terus memaksaku memainkan peran itu, aku harus menjadi aktor yang baik. Dan hidup terus bertanggung jawab atas permainan gemilangku sebagai Telaga."

Telaga bergumam, membiarkan perempuan tua itu mencuci kaki di ubun-ubunnya untuk menjelmakan dirinya menjadi perempuan baru. Perempuan sudra! (Tariam Bumi: 222).

 Memasuki tubuh Oka dalam tubuh Telaga dalam novel ini, jelas kita dapat melihat pemberontakan batinnya. Apalagi ketika kita tahu latar belakang kehidupan Oka yang ternyata memeram sesuatu dari masa lalunya dengan keluarga. Bukankah ia melepas sandang bangsawan dari kasta tertinggi karena ia menikah dengan seorang Jawa? Dalam wawancara pribadinya pun ia menyebutkan ketidaksukaannya terhadap beberapa budaya Bali yang dinilai tidak lagi relevan untuk masyarakat masa kini[3]. Beberapa kesamaan tersebut bila dirumuskan sebagai berikut:

 

No.

Oka Rusmini

Telaga

1.

Memiliki sifat keras kepala dan  tidak mematuhi serta memenuhi keinginan sang Ayah (orang tua).

Memiliki sifat keras kepala dan tidak mematuhi nasihat Ibu (Luh Sekar/Jero Kenanga).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun