2.
Memilih melepas gelar bangsawan bramananya dan menikah dengan lelaki Jawa.
Memilih menjadi sudra dan menikah dengan Wayan Sasmitha yang berkasta sudra.
3.
Tidak menyukai dan mengkritik beberapa kultur Bali yang dinilai sudah tidak sesuai dengan masyarakat dan dinilai terlalu banyak aturan.
Sejak kecil menunjukan rasa tidak sukanya terhadap lingkungan (adanya diskriminasi kasta) dan pergunjingan masyarakat terhadap urusan rumah tangga orang lain.
4.
Memliki kesenjangan hubungan yang tidak harmonis dengan keluarga karena keputusan-keputusan yang diambilnya.
Telaga tidak direstui oleh Ibunya (Jero Kenanga merasa sangat kecewa, sedih, dan marah) karena keputusan yang diambilnya.
5.
Termasuk pengarang perempuan yang membicarakan tentang ketertindasan atau objektisasi perempuan oleh laki-laki (feminis).