“Janji!”
“Serang!!!!!!” teriak Putih
Perang pun dimulai, banyak yang tewas dalam perang ini. Mungkin ini memang perang terbesar dalam sejarah guardian. Jumlah pasukan Grety memang melebihi pasukan Guardvilled. 20.000 : 15.000 selisih yang sangat jauh. Awalnya Putih sempat cemas karena jumlah pasukannya yang selisih jauh dengan lawannya. Tetapi, Kiran meyakinkan Putih bahwa kemenangan itu bukan dari jumlah pasukan, tetapi dari kerja sama dan tujuan yang sama.
“Aku akan membalaskan dendammu pada Gref, ayah. Aku berjanji. Dengan kuda putih milikmu aku akan mewakilimu untuk melenyapkan Gref” batin Putih dengan serius
“Putih, kau autofokus saja pada Gref, kami akan melawan penjaga-penjaganya. Jangan lengah dan goyah!” bilang Hijau sambil mengarahkan kudanya kearah lain.
Hal ini membuat Putih semakin berambisi dan bertekad. Melintasi gurun itu, ia sempat sedih melihat rakyatnya runtuh,mati, dan berdarah. Ia semakin dekat dengan Gref. Ketika ia hendak membidik Gref, Diosa langsung menyerangnya dengan pedang emasnya.
“Hei, apa-apaan kau! Minggir! Kau menghalangiku!” bentak Putih sambil mengeluarkan pedangnya
“Putri cantik, mana mungkin aku membiarkan ayahku kau serang!” bentak Diosa sambil menyerang Putih
Pedang dan pedang saling bergesekan.
“Kau pandai juga, mengetahui teknikku” puji sinis Diosa
“Jangan banyak omong! Aku bisa membaca pikiran dan hatimu!”