Dengan demikian, model pembelajaran pencapaian konseptual dapat dipandang sebagai metode pengajaran yang dimaksudkan untuk mengatur informasi sedemikian rupa sehingga memfasilitasi perolehan konsep-konsep kunci yang tepat dan efektif. Dengan kata lain, pendekatan ini menyoroti perlunya siswa untuk membangun kerangka konseptual dengan kemampuan terbaik mereka selain mengklasifikasikan fakta untuk mengembangkan konsep.
Â
C. Dampak Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
Â
- Tujuan dari menggunakan suatu model pembelajaran adalah untuk mendukung pencapaian hasil pembelajaran yang optimal, dengan hasil belajar sebagai fokus utama pembelajaran dan hasil pembelajaran yang bersifat pendukung. Menurut Joice & Weils (2000), tujuan utama pembelajaran disebut sebagai dampak instruksional dari model tersebut, sementara tujuan pendukung disebut sebagai dampak pengasuhan model[6].
- Â
- Dampak instruksional dari model pencapaian konseptual adalah hasil pembelajaran yang diperoleh melalui arahan langsung siswa menuju tujuan yang diinginkan. Sementara itu, efek pendukung dari model pencapaian konseptual adalah hasil pembelajaran tambahan yang timbul akibat proses pembelajaran, terciptanya lingkungan belajar yang langsung dirasakan oleh siswa tanpa bantuan langsung dari guru[7].
Â
Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pengaruhnya terhadap siswa. Berikut adalah efek-ekek instruksional dan pengaruh-pengaruh pendukung dari Model Pembelajaran Pencapaian Konsep.
Â
- Dampak Instruksional
- Perintah Buku TeksÂ
- Pengajaran dan pelatihan teknik kognitif (strategi pembelajaran), baik dalam memahami materi maupun dalam memecahkan masalah, merupakan salah satu ciri yang membedakan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan metakognitif selain model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru. Proses pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga akan memaksimalkan jumlah konten pembelajaran yang dikuasai.Kapasitas Metakognitif
- Â dalam Memahami Materi Pelajaran Kapasitas metakognitif dalam memahami materi pelajaran merupakan peredam pembelajaran dalam model pembelajaran ini karena siswa diberikan kecepatan yang pelan dan mantap untuk meningkatkan kapasitas metakognitifnya di luar kelas yang merupakan tujuan utama. Kemampuan metakognitif memahami isi Model Pembelajaran Konsep Pencapaian meliputi kemampuan memilih, menerapkan, dan memantau strategi pembelajaran, seperti: membuat peta konsep, membuat diagram konsep, membuat kerangka konsep, dan membuat diagram konsep. Dalam gaya mengajar tradisional, guru biasanya mengharapkan siswa memahami materi dengan baik, namun mereka juga sering mendidik dan melatih siswa tentang strategi pembelajaran agar mereka dapat memahami materi. Sebaliknya, dalam gaya mengajar ini, siswa diajarkan dan dilatih untuk mengidentifikasi, memanfaatkan, dan memantau strategi kognitif dalam memahami materi.
- Penggunaan Keterampilan Metakognitif dalam Pemecahan Masalah
- Model pembelajaran ini memperlakukan keterampilan metakognitif dalam pemecahan masalah sebagai hasil pelatihan. Hal ini agar siswa dapat mempelajari konsep matematika sekaligus diarahkan langsung untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah metakognitifnya. Kemampuan memilih, menerapkan, dan mengatur strategi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan pembelajaran merupakan salah satu keterampilan metakognitif pemecahan masalah yang ditonjolkan dalam Model PMKM. Ini mencakup penerapan heuristik serta proses berpikir induktif, deduktif, maju, dan mundur. Dalam konteks pendidikan tradisional, guru sering kali menyoroti keterampilan pemecahan masalah siswanya tanpa memberikan bimbingan atau praktik dengan teknik yang berguna. Di sisi lain, pendekatan pembelajaran ini mengajarkan dan melatih siswa untuk memilih, menerapkan, dan mengatur teknik kognitif.
Â
2. Konsekuensi yang Sesuai
Â
- Mendapatkan Lebih Banyak Kemandirian BelajarÂ
- Â
- Siswa dapat menjadi pembelajar mandiri jika mereka memiliki pengetahuan deklaratif, prosedural, dan kondisional di samping kapasitas untuk menggunakan dan mengatur berbagai teknik kognitif. Dengan latihan yang konsisten, siswa akan dapat memilih metode kognitif berdasarkan kesulitan tantangan yang mereka hadapi, kompleksitas konten yang dipelajari, dan preferensi belajar pribadi mereka.
- Â
- Peningkatan Keaktifan dalam PembelajaranÂ
- Â
- Konsep ini memiliki beberapa langkah yang meningkatkan peluang siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pendidikan mereka. Untuk memanfaatkan metode kognitif yang berbeda untuk memahami konten dan memecahkan masalah, keterlibatan siswa dalam proses ini sangatlah penting.
- Â
- Pembentukan Sikap PositifÂ
- Â
- Berkembangnya lingkungan belajar yang menyenangkan merupakan dampak lebih lanjut dari partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dan kapasitas mereka untuk memilih, menggunakan, dan mengelola berbagai teknik kognitif. Siswa tidak lagi merasa tertekan untuk berprestasi dalam disiplin ilmunya. Oleh karena itu, mempraktikkan model pembelajaran ini juga dapat membantu membentuk sikap positif siswa terhadap pembelajaran.
- Â
- Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung oleh Saripuddin menemukan bahwa penggunaan Model Concept Achievement Learning meningkatkan kemampuan berpikir orisinal siswa SMA ketika mempelajari topik geometri. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Concept Achievement biasanya mempunyai nilai tes kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Concept Achievement.
- Â
- Â
- D.Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian KonsepÂ
- Â
- Penerapan model pembelajaran pencapaian konsep dimulai dengan mengilustrasikan konsep yang dipelajari melalui contoh konkret, kemudian menganalisis contoh-contoh yang muncul dari penjabaran konsep tersebut. Aspek yang krusial dalam menggunakan model ini adalah seleksi contoh yang relevan dengan pemahaman konsep siswa, yang seharusnya merujuk pada konteks yang sudah dikenali oleh siswa. Secara substansial, model pembelajaran pencapaian konsep dengan menggunakan data merujuk pada strategi pengajaran yang mengedepankan pemanfaatan data atau contoh sebagai alat untuk menyampaikan konsep kepada siswa. Dalam pendekatan ini, guru memulai pembelajaran dengan menyuguhkan data atau contoh, dan kemudian mengajak siswa untuk mengamati dan menganalisis data tersebut. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
- Â
- Model pembelajaran Pencapaian Konsep dalam proses pembelajaran melibatkan tiga tahapan utama[8]:
- Â
- Pemaparan dan Identifikasi Konsep
- Â
- a. Guru menyajikan contoh yang telah diberi tanda khusus atau ditandai.
- Â
- b. Siswa melakukan perbandingan antara kelebihan dan kekurangan dari contoh yang telah disajikan.
- Â
- c. Siswa menguji hipotesis yang mereka miliki dan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang mereka lakukan.
- Â
- d. Siswa memberikan penafsiran yang sesuai dengan karakteristik penting dari contoh yang telah dipelajari.
- Â
- Evaluasi Prestasi Konseptual yang Meliputi Ragam KegiatanÂ
- Â
- a. Murid menyajikan contoh tambahan tanpa tanda khusus.
- Â
- b. Guru menjelaskan hipotesis lebih lanjut, nama konsep, dan definisi yang sesuai dengan karakteristik utama.
- Â
- c. Murid memberikan tambahan contoh.
- Â
- Â Analisis Keterampilan Berpikir StrategisÂ
- Â
- a. Siswa menjelaskan proses berpikir mereka.
- Â
- b. Siswa berdiskusi tentang hipotesis dan sifat-sifatnya.
- Â
- c. Siswa berdiskusi tentang variasi dan jumlah hipotesis.
- Â
- Penjelasan mengenai tahapan model pembelajaran Pencapaian Konsep di atas adalah sebagai berikut:
- Â
- Pada tahap pertama, guru menyampaikan data kepada siswa, yang terdiri dari contoh-contoh yang terkait dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa diminta untuk mengidentifikasi konsep dan menjelaskan maknanya berdasarkan ciri-ciri yang telah diberikan.
- Â
- Tahap kedua melibatkan siswa dalam menguji pemahaman mereka terhadap konsep. Mereka diminta untuk mengidentifikasi contoh-contoh tambahan yang terkait dengan konsep tersebut atau menyajikan contoh-contoh baru. Guru kemudian mengkonfirmasi pemahaman siswa dan membantu mereka memperbaiki pemahaman yang salah.
- Â
- Pada tahap ketiga, siswa diminta untuk menganalisis atau mendiskusikan strategi yang digunakan dalam memahami konsep tersebut. Perbedaan strategi yang muncul di antara siswa merupakan pembelajaran yang memungkinkan mereka untuk memilih strategi yang paling efektif dalam memahami suatu konsep
- Â
- Â
- E.Tujuan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep
Â