Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku dan Seorang Perempuan di Jurang Sajiwo

1 Maret 2020   07:21 Diperbarui: 8 November 2021   19:01 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sangat buruk, mungkin paling buruk, Vee. Emakku menutup pintu rumah," jawabku dengan isak yang masih tersisa.

"O...begitu."

"Aku tidak sanggup diberlakukan seperti itu oleh Emak, Vee. Dialah yang selalu memberi dorongan dalam perjalanan hidupku, selalu mengerti semua kenakalanku. Aku tidak sanggup, Vee."

Isak tangisku kembali memecah kesenyapan jurang ini. Vee merebahkan kepalaku di pundak kanannya.

"Sudahlah, Van. Aku juga punya orang tua. Tapi, apa yang bisa kita perbuat. Kita sudah berada di jurang ini. Kita sangat jauh dari mereka, Van."

"Tapi, aku sangat terikat dengan Emak, Vee," ucapku yang segera membuat Vee menegakkan kembali kepalaku.

"Jangan pernah kau ucapkan kata itu lagi, Van." Suara Vee membawa perintah tegas.

"Kenapa, Vee? Apa perkataanku mengusik kedamaianmu lagi?"

 Lama ia hanya menundukkan kepala. Tidak biasanya dia seperti ini.

"Aku tidak mau terikat. Tidak juga denganmu, Van."

Pernyataan Vee sungguh membuatku heran. Mengapa harus terlontar pernyataan seperti itu? Belum sempat aku membalas, ia segera berkata lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun