Mohon tunggu...
Andika Widaswara
Andika Widaswara Mohon Tunggu... -

Menyukai petualangan, travelling, potografi dan menulis. Satu lagi, penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi Tak Berteman

26 Februari 2011   07:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Ini mbak pesanannya, masnya mau pesan lagi? Ato mau nambah kopi?"

"Boleh-boleh, mocca aja... sama roti bakarnya Bro."

"Oke mas ditunggu."

"Seep, gak pake lama ya."

"Wokey Boss."

Demikianlah, suasana kaku segera menghampiri selepas pelayan berlalu. Kami terjebak pada keadaan "susahnya mengawali sesuatu". Kuberanikan untuk mengambil inisiatif. Pertanyaan tentang kabar, rutinitas, juga aktivitas terakhir menjadi menu pembuka. Itupun kulakukan tanpa memandang matanya, juga jemari tangan yang tak henti-hentinya menari di atas keypad  handphone, sekadar menyibukkan diri. Aku berharap tak kelihatan cukup gugup di hadapannya.

"Roti bakar siap dinikmati Bos."

"Wah.. hampir saja aku panggil massa untuk demo jika 5 lagi menit pesananku belum sampai."

"Hahaha... Bos bisa aja. Silakan Bos."

"Oke-oke, tengkyu..."

Bunyi langkah kaki pelayan semakin melamat. Lalu hilang ditelan bunyi gerimis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun