Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kaitan Sakit dengan Dosa dalam Ajaran Gereja Katolik

8 Juli 2020   08:27 Diperbarui: 4 Juni 2021   05:20 3898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaitan Sakit dengan Dosa dalam Ajaran Gereja Katolik (dokpri)

Dosa itu melawan akal budi, karena hanya orang yang dapat menggunakan akal budi yang bertanggungjawab terhadap dosanya. Itulah sebabnya bahwa Sakramen Pengampunan dosa hanya dapat diterimakan kepada orang yang telah dibaptis dan mencapai usia/yang dapat berfikir rasional. 

Dengan akal budi, seharusnya kita memilih tujuan yang paling akhir, yaitu persatuan dengan Tuhan, namun kita sering dikaburkan dengan oleh pengaruh dunia ini, sehingga akal budi kita lebih banyak dipengaruhi dan didominasi oleh kedagingan atau "sense appetite". St. Paulus mengatakan pemberontakan keinginan daging melawan keinginan roh (lih. Gal 5:16-17,24; Ef 2:3).[7]

Dosa itu melawan kebenaran, karena kebenaran hanya ada pada Tuhan. Namun sering kita menganggap kejadian di dunia ini semuanya relatif, tidak putih, tidak hitam. 

Faham relativitas membuat manusia tidak tahu lagi mana yang benar dan mana yang salah. Kebenaran adalah tetap dan tidak berubah, dan kebenaran sejati hanya dapat ditemukan dalam diri Yesus, karena Yesus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6).[8]

Dosa itu melawan hati nurani yang benar. Hati nurani yang benar selalu menyerukan untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. 

Dalam mengambil keputusan, ia mengikuti akal budi dan berorientasi pada kebaikan yang benar, yang dikehendaki oleh kebijaksanaan Pencipta.[9]

Hal lain yang dikatakan KGK tentang dosa ialah bahwa dosa itu menyangkut pelanggaran terhadap kasih yang benar kepada Allah dan sesama yang didasarkan pada ketergantungan yang tidak normal kepada barang-barang tertentu. 

Karena itu dikatakan bahwa dosa itu melukai kodrat manusia dan solidaritas manusiawi. Ia didefinisikan sebagai kata, perbuatan atau keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi.[10]

Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa dosa menjadi penyebab penderitaan manusia. Dalam kisah penciptaan tidak ada dikatakan bahwa Allah menghendaki penderitaan di dunia. Bahkan Kej 1:1-2:4a mencatat lima kali perkataan: "Allah melihat bahwa semuanya itu baik" (Kej 1:10,12,18,21,25) dan sekali perkataan: "Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kej 1:31). 

Dengan ini dikatakan bahwa dalam penciptaan tidak ada tempat bagi yang tidak baik. Namun sejak kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, saat itu juga manusia mulai mengalami penderitaan. 

Baca juga : Hikmah di Balik Sakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun