Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kaitan Sakit dengan Dosa dalam Ajaran Gereja Katolik

8 Juli 2020   08:27 Diperbarui: 4 Juni 2021   05:20 3898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaitan Sakit dengan Dosa dalam Ajaran Gereja Katolik (dokpri)

1. Pengantar

Sudah lama orang menghubungkan sakit dengan dosa. Jika kita sakit itu bertanda kita berdosa. Sebaliknya, saat kita berbuat dosa maka kemungkinan besar kita pun akan mengalami sakit suatu waktu. 

Sakit sering juga disamakan artinya dengan penderitaan. Penderitaan juga sering dipertentangkan dengan eksistensi Tuhan. 

Pertanyaannya demikian, jika Allah ada mengapa ada penderitaan? Atau jika segala sesuatu dicipta oleh Allah, apakah penderitaan adalah hasil ciptaan Allah? 

Untuk pertanyaan tersebut banyak orang setuju bahwa penderitaan terjadi bukan karena diciptakan oleh Allah namun karena kedosaan manusia. 

Dosa manusialah yang menjadi penyebab penderitaan. Nah, dalam hal ini menjadi nyata seolah-olah penderitaan atau sakit itu memiliki hubungannya dengan dosa. 

Benarkah demikian? Berikut ini dijelaskan bagaimana pandangan Gereja Katolik tentang itu.

Baca juga : Seringkali Kita Hanya Sakit

2. Sakit, Dosa dan Tobat dalam Ajaran Gereja

2.1 Sakit

Katekiskmus Gereja Katolik mengatakan bahwa penyakit merupakan pencobaan yang paling berat dalam kehidupan manusia. Di sana manusia mengalami ketidakmampuan, keterbatasan dan kefanaannya. Penyakit mengingatkan manusia kepada kematian.[1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun