Setelah itu seperti yang pernah kuceritakan aku bertemu dengan sahabatku , namanya Syarif . ntah takdir macam apa yang mempertemukan kami , banyak kesamaan diantara kami . Usia Syarif satu tahun lebih tua dariku sehingga dia sudah kuanggap sebagai kakak ku juga
Kami sering bercanda soal siapa yang paling tampan dan siapa yang akan menikah lebih dahulu dengan bertanya kepada orang lain .
" Sudahlah kau menyerah saja sudah jelas siapa yang lebih tampan diantara kita, aku lebih tua darimu sudah pasti akulah yang akan nikah duluan."
" Omong kosong "
Dia sering menggodaku mentang-mentang punya tampan yang lumayan .
Namun takdir bekata lain sepertinya Syarif salah menebak , saat itu kami sedang bekerja di TPS  bersama-sama namun kami berpisah karena ada masalah sepele . Saat itu tak ada yang aneh,  hanya saja aku  bekerja sambil mengomel karena perilaku Syarif yang menyebalkan sehingga aku terpeleset dan jatuh di gunungan sampah .
" Dasar  Syarif bikin orang lain susah aja" keluhku
Aku pun segera bangkit namun dikejauhan terdengar suara banyak orang yang heboh. Akupun mencoba mendekat ke sumber suara , benar saja ada banyak orang yang sedang berkumpul. Â Hatiku sudah mulai merasa tak enak.
" Pak ada apa ya kok pada rame?" tanyaku kepada seorang bapak.
" Ada longsor dek longsor sampah, Â ada orang yang tertimbun sampah"
" Siapa yang tertimbun Pak?"